CSR Berkelanjutan dari Sharp Raih Penghargaan

Perhatian PT Sharp Electronics Indonesia pada permasalahan sosial dan lingkungan sangat serius.  Hal ini terlihat dari beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan secara berkala dan berkesinambungan.  Beberapa CSR yang dilakukan oleh PT Sharp Electronics Indonesia diantaranya di dunia pendidikan seperti program Sharp Class di beberapa kota maupun Sharp Greenerator untuk lingkungan yang dilakukan secara berkala.

Atas upayanya menjalankan kegiatan CSR tersebut, Sharp Indonesia dianugerahi dua penghargaan berbeda pada tanggal 18 dan 19 September 2019. Kedua penghargaan tersebut adalah Nusantara CSR Awards 2019 dan Indonesia’s Best Coporate Sustainability Initiatives (IBCSI) 2019.Pada penghargaan Nusantara CSR Awards 2019, Sharp Indonesia sukses membawa pulang tiga kategori penghargaan sekaligus diantaranya Pelibatan Komunitas dalam Penanganan Sampah,  Zamrud CSR, dan Komunikator CSR.

Untuk kategori Pelibatan Komunitas dalam Penanganan Sampah, Sharp Indonesia berhasil memboyongnya untuk program ‘SHARP Greenerator Susuri Pasar Tradisional dan Bagikan Tas Ramah Lingkungan untuk Warga Bogor’. Kegiatan Sharp Greenerator Fest 2019 tidak hanya menyabet penghargaan dari Nusantara CSR Awards 2019, tetapi juga untuk kategori  Cause Promotion dari IBCSI 2019. Penghargaan lain yang diterima Sharp Indonesia adalah pada kategori Employee Volunteering, di mana Sharp Indonesia sukses dengan program ‘Bakti untuk Negeri: Palu dan Lombok Bangkit’.

Penghargaan ini adalah penghargaan Nusantara CSR Awards dan Indonesia’s Best Coporate Sustainability Initiatives (IBCSI) yang ke-4 disabet oleh Sharp Electronics Indonesia yang diterimanya sejak tahun 2016 lalu.  Menurut Pandu Setio selaku Senior PR & Brand Communications Manager PT Sharp Electronics Indonesia, pihaknya selama ini mengalokasikan sekitar 2% dari keuntungan untuk program CSR dan besarannya akan terus meningkat.  Lebih lanjut Pandu mengungkapkan bahwa Sharp menitik beratkan kegiatan CSRnya 80 % pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, selebihnya 20 persen di bidang sosial, pendidikan dan kesehatan