News
Dua Kamera Baru Canon Sapa Indonesia
Meski digempur oleh kehadiran smartphone dengan kemampuan pencitraan yang mentereng, produsen kamera dunia tak berhenti berinovasi dengan terus menghadirkan produk baru dengan berbagai perbaikan. Di Indonesia pangsa pasar kamera mirrorless masih cukup banyak terutama untuk para profesional yang mengandalkan kamera sebagai alat bekerja, sehingga penggunanya selalu ada.
Canon yang menjadi pemain kamera di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu juga terus menghujani pasar kamera Indonesia dengan berbagai segmen produk. Melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digitalnya di Indonesia Canon resmi menghadirkan tiga produk terbarunya ke Indonesia. Dua kamera dan satu lensa yang dihadirkan untuk memenuhi pangsa pasar kamera profesional serta untuk memperkuat ekosistem kreator dalam berbagai level produksi.
Ketiga produk baru Canon ini diharapkan mampu memenuhi permintaan mulai dari content creation hingga kebutuhan sinema profesional. Mengingat pertumbuhan konten digital di Indonesia melalui jaringan internet kini semakin tinggi, ditambah dengan industri perfilman juga terus tumbuh dari rumah-rumah produksi kecil. Ketiga produk tersebut adalah kamera mirrorless EOS R6 Mark III, kamera Cinema EOS C50, dan lensa prime aperture besar RF45mm f/1.2 STM.
49 Tahun Canon di Indonesia
EOS R6 Mark III membawa kemampuan Open Gate 7K yang memungkinkan kreator menghasilkan konten multiformat (horizontal–vertical–square) dari satu kali pengambilan gambar. Sementara itu, Cinema EOS C50 menjadi kamera sinema full-frame paling ringkas dari Canon, membawa teknologi open gate recording 3:2 dan perekaman RAW 7K 60P dalam bodi kecil yang mudah diintegrasikan dalam produksi film. Melengkapi ekosistem ini, Canon memperkenalkan RF45mm f/1.2 STM, lensa prime aperture besar f/1.2 yang hadir dengan ukuran ringkas dan harga jauh lebih terjangkau dibandingkan lensa f/1.2 pada umumnya.
Dari data yang dihimpun dari berbagai sumber, secara keseluruhan pangsa pasar kamera digital di Indonesia didominasi oleh tiga merek besar dunia yaitu Canon, Sony dan juga Nikon. Tren pasar menunjukkan pertumbuhan permintaan kamera digital kelas atas untuk para profesional dan kreator konten yang membutuhkan kualitas gambar dan video tinggi. Meski secara keseluruhan pasar mengalami penurunan akibat persaingan dari smartphone, namun pertumbuhan pasar dipengaruhi oleh meningkatnya minat terhadap fotografi dan videografi.
Di Indonesia, Canon memiliki pangsa pasar tertinggi dengan penguasaan pasar sekira 46,5% yang didominasi dengan kamera entry level dan midrange. Entry level dan midrange yang tinggi populasinya berhasil dipenuhi oleh Canon dengan berbagai produk membuatnya dikenal oleh para fotografer dan videografer pemula. Sedangkan Sony berada di posisi kedua dengan penguasaan pasar sebesar 26,1% dengan segmen terbesar adalah segmen flagship dan premium.
Sementara itu ada beberapa produsen kamera yang sudah cukup lama ada di Indonesia yaitu Nikon, FujiFilm dan Panasonic. Meski lama berada di Indonesia, Nikon berada di posisi ketiga dalam penguasaan pasar dengan 11,7%. Sedangkan FujiFilm dan Panasonic bersaing dengan Sony dalam mengisi pangsa pasar kamera kelas flagship dan premium. Ditengah gempuran smartphone dengan kamera super, pada 2026 mendatang diperkirakan pasar kamera Indonesia masih akan stabil terutama untuk memenuhi kebutuhan kamera di Industri kreatif yang semakin berkembang.
Danni Nahason – Marketing Manager Canon Business Unit PT Datascrip, Shinsuke Maeda – Sr. Manager of ICB Marketing, Canon Marketing Asia, Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip, Syailendra Kamdani – Head of Marketing Canon Business Unit PT Datascrip, dan Akira Soda – Sales Head of Image Solutions Business, Canon Marketing Asia berfoto bersama dalam acara “Exclusive Product Launch of Canon EOS R6 Mark III & Canon EOS C50” di Jakarta pada Selasa (11/11/2025).