Film

“Logan” Saat Wolverine Lanjut Usia

Published

on

Logan (Hugh Jackman) sudah tidak muda lagi. Di usianya yang tua, ia lebih memilih hidup menepi dan menyendiri sambil bekerja sebagai supir Limo. Segala kehebatannya perlahan-lahan terkikis seiring penurunan kemampuan penyembuhan lukanya yang mulai mendekati manusia normal. Pun begitu halnya dengan Prof. Charles Xavier (Patrick Stewart) yang mulai pikun karena Alzheimer dan termakan usia. Keduanya kedatangan gadis kecil misterius bernama Laura (Dafne Keen). Dan parahnya, gadis kecil itu dikejar-kejar tentara bayaran yang ingin menangkapnya hidup atau mati. Logan pun menyelamatkannya mati-matian.

Setelah X-Men Origins: Wolverine yang super kacau dan diteruskan dengan The Wolverine yang biasa-biasa saja, akhirnya para fans beratnya bisa terlonjak kegirangan menikmati suguhan aksi sadis nan brutal dari sang mutan bercakar adamantium… dan memang seperti inilah seharusnya Wolverine dibuat. Semenjak kesuksesan Deadpool yang dilabeli R-Rated karena tingkat kesadisannya yang tidak mungkin cocok ditonton semua umur, akhirnya Wolverine pun dibuat seperti itu juga mengingat tidak ada film yang menampilkan Wolverine secara brutal mulai dari film X-Men yang pertama. Well, mungkin hanya X-Men Apocalypse yang sedikit menampilkan kebrutalan Wolverine yang berdarah-darah.

James Mangold melakukan pekerjaan luar biasa di Logan. Ia benar-benar jenius dalam menampilkan kerapuhan dan kesakitan yang dialami Logan sampai batas maksimal, terlebih lagi mengingat kenyataan bahwa Logan di masa tuanya sudah tidak sehebat dulu lagi. Untuk menyembuhkan luka saja perlu waktu berhari-hari. Naskah yang diadaptasi bebas dari komil Old Man Logan dikerjakan dengan sangat baik oleh Mangold bersama Scott Frank dan Michael Green. Mangold menampilkan Logan tidak seperti film superhero Marvel kebanyakan yang mendapat ancaman makhluk asing secara global.

Mangold memberikan pendekatan yang berbeda dan lebih personal dengan tidak terlalu terpaku pada timeline dari kisah-kisah X-Men sebelumnya dan lebih memilih membentuk kisahnya sendiri secara terpisah. Tidak ada parade efek visual CGI yang bombastis. Mangold lebih menekankan relasi antara Xavier dan Logan, serta Logan dan Laura. Memang imbasnya, Logan lebih seperti kisah drama yang berlatar dunia distopia barat yang suram dan kering. Terutama relasi antara Logan dan Laura yang lebih seperti ayah dan gadis kecilnya.

Terasa mellow dan emosional sehingga tanpa sadar air mata akan menetes. Namun, bagaimanapun juga ini adalah kisah seorang superhero dan tentunya Mangold tidak melupakan parade aksinya yang meskipun tidak melibatkan efek visual CGI yang wah, namun tingkat kesadisannya tersaji dalam dosis yang tinggi. Ya, kamu akan menemukan Wolverine yang sebenarnya, bagaimana ia menghabisi lawan-lawannya.

Dari cast-nya sendiri, tiga karakter utama memberikan penampilan yang sangat bagus, terutama untuk Hugh Jackman dan Patrick Stewart yang kabarnya beraksi untuk terakhir kalinya sebagai Wolverine dan Prof. Xavier di film ini. Penampilan mereka sungguh memukau. Jackman tampil sangat meyakinkan sebagai Logan yang uzur, serta Stewart yang benar-benar memukau sebagai Xavier yang sepuh dan pikun. Dan tidak lupa Dafne Keen yang tampil badass sebagai mutan X-23.

Logan
Genre: Action
Cast: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Dafne Keen

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developed by PT Meta Abadi Komunika (c) 2023