Ini Alasan Vivo Enggan Masukkan NEX ke Indonesia

Salah satu ponsel konsep Vivo dengan Elevating Front Camera yang  diperkenalkan dalam MWC 2018 lalu yaitu adalah APEX yang merupakan cikal bakal dari NEX.  Dan nampaknya Vivo tidak akan memasukan NEX ke pasar Indonesia.  Hal ini terungkap dalam sebuah acara yang dihadiri Product Manager Vivo Global, Charles Ding di Bandung.  Di depan media nasional, Charles mengungkapkan sulitnya mencari partner untuk memproduksi Vivo NEX di Tiongkok dan akan lebih sulit lagi mencari mitra produksi di Indonesia.  Charles memastikan sangat kecil kemungkinan bagi Vivo NEX untuk masuk ke pasar Indonesia.  Meskipun tak mengungkapkan sulitnya memasukkan NEX ke Indonesia karena aturan TKDN namun dari statemen yang diungkapkan menunjukkan bahwa Vivo sudah tidak berminat memenuhi TKDN yang diharuskan untuk NEX.

Belum lagi kekuatiran Vivo terhadap hasil penjualan NEX di Indonesia yang bakal tidak akan menutupi ongkos produksinya.  Untuk itu pihak Vivo yang diwakili oleh Tyas Rarasmurti yang merupakan PR Manajer Vivo Indonesia mengungkapkan bahwa NEX tidak cocok untuk pasar Indonesia.  Hal ini patut disayangkan karena teknologi maju dan inovasi yang digembar-gemborkan Vivo tak bisa dirasakan masyarakat Indonesia dengan TKDN sebagai penghambatnya.  Lebih lanjut Tyas juga mengungkapkan akan terus berinovasi untuk produknya di pasar Indonesia.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan Vivo akan membuka R&D di Indonesia, Tyas mengungkapkan bahwa Vivo memang berencana untuk membuka R&D di Indonesia agar nantinya masyarakat Indonesia dapat juga menikmati ponsel flagship Vivo yang cocok untuk Indonesia.  Semoga ketidak hadiran NEX di Indonesia kedepan akan terobati seiring dengan ditemukannya pabrik yang mumpuni untuk teknologi yang diterapkan Vivo. Sebab sangat disayangkan jika nantinya Gadgetarian cuma bisa melihat ponsel falgship Vivo tanpa bisa memilikinya. Sabar ya Gadgetarian.