News

Literasi Digital Bagi Perempuan Jadi Fokus W20

Published

on

W20 yang merupakan salah satu rangkaian pertemuan tingkat tinggi dari G20 yang fokus pada perempuan, akan melakukan beberapa pertemuannya.  Pada 18 Juli 2022 pertemuan W20 telah mulai dilaksanakan di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara yang dibuka oleh Hadriani Uli Silallahi selaku Chair W20 serta Dian Siswarini selaku Co-Chair W20.   Pertemuan yang diadakan di Hotel Niagara dan The Kaldera di Simalungun Sumatera Utara ini akan berlangsung hingga 21 Juli 2022 mendatang.

Pertemuan ini akan menghasilkan komunike yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dibahas pada pertemuan G20 November mendatang di Bali.  W20 bakal menyerahkan banyak butir komunike untuk kemajuan dan kesejahteraan perempuan yang tak hanya di Indonesia namun juga secara global.  Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah masalah kesetaraan gender dan masalah ekonomi utamanya UMKM yang banyak dikelola wanita.

Lebih lanjut Dian Siswarini yang juga merupakan Presiden Direktur PT XL Axiata ini mengungkapkan bahwa masalah UMKM yang dikelola perempuan di seluruh dunia memang tidak sama karena terkait budaya yang berbeda-beda di setiap negara.  Namun Dianmengungkapkan bahwa secara garis besar UMKM di negara maju dikelola perempuan kebanyakan untuk aktualisasi diri.  Sedangkan di negara berkembang, UMKM dikelola oleh perempuan karena faktor ekonomi, seperti single parent yang harus menghidupi keluarganya tanpa ada suami.

Namun permasalahan utama dari UMKM yang dikelola perempuan adalah terbatasnya akses keuangan terhadap UMKM yang juga terjadi di seluruh dunia.  Perempuan yang mengelola UMKM masih banyak berada di pedesaan atau daerah terpencil yang jauh dari akses finansial seperti bank, sehingga kesulitan modal untuk pengembangan usaha.  Namun kurangnya literasi digital bagi kaum perempuan juga menjadi topik yang akan dirumuskan oleh W20.  

Karenanya peningkatan literasi digital bagi perempuan menjadi salah satu fokus pembahasan di W20 agar perempuan bisa lebih maju dalam berusaha maupun mengembangkan usahanya.  Program 4G LTE di seluruh wilayah Indonesia termasuk di wilayah terluar, tertinggal dan terpencil (3T) sejalan dengan usaha peningkatan literasi digital bagi kaum perempuan terutama di pedesaan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developed by PT Meta Abadi Komunika (c) 2023