News
Trend Micro Indonesia Punya Bos Baru
Masalah keamanan siber di dunia saat ini menjadi perhatian utama, mengingat adopsi terhadap teknologi siber kini semakin banyak termasuk di Indonesia. Salah satu pemain di industri keamanan siber di dunia adalah Trend Micro Incorporated. Proses transformasi keamanan siber di Indonesia yang terus berkembang saat ini membuat Trend Micro Incorporated menunjuk Fetra Syahbana sebagai Country Manager Trend Micro Indonesia efektif per 15 September 2025.
Fetra Syahbana ditunjuk sebagai Country Manager Trend Micro Indonesia dengan tugas utama untuk mempercepat transformasi keamanan siber di Indonesia, dengan fokus pada hasil keamanan yang lebih proaktif dan prediktif. Penunjukan Fetra merupakan keputusan yang tepat mengingat dirinya memiliki pengalaman yang sangat banyak di ASEAN dan Indonesia.
Fetra Syahbana memiliki lebih dari dua dekade pengalaman dalam mendorong transformasi digital dan pertumbuhan bisnis di Asia Tenggara. Berawal sebagai application engineer, Fetra meniti karier hingga ke posisi strategis dan operasional, termasuk Head of Growth & Emerging Markets Nutanix ASEAN, serta posisi kepemimpinan di IBM Indonesia dan F5 Networks.
Bisnis Keamanan Siber Makin Ramai
Di Nutanix, Fetra yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Matematika ini memimpin strategi bisnis dan ekspansi di emerging market seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina, dengan fokus pada modernisasi infrastruktur untuk sektor keuangan, pemerintahan, dan industri lainnya. Pada 2020, di tengah pandemi COVID-19, Fetra berhasil memposisikan Nutanix sebagai penyedia solusi cloud yang fleksibel dan skalablel, membantu bisnis beradaptasi dengan model kerja jarak jauh.
Fetra juga memiliki kombinasi pengalaman teknis dan bisnis yang kuat, sehingga siap memperkuat posisi Trend Micro di Indonesia yang semakin membutuhkan solusi keamanan yang cerdas, agile, dan sesuai regulasi. Langkah ini sejalan dengan inovasi terbaru Trend Micro melalui peluncuran Trend Vision One Agentic SIEM, teknologi AI generasi baru yang membantu pemimpin SecOps mengurangi risiko keamanan secara proaktif.