News

Persaingan Dorong Peningkatan Spesifikasi

Published

on

Pasar smartphone entry level di Indonesia diwarnai dengan persaingan ketat dalam hal value-for-money. Para pemain utamanya mencakup Xiaomi (dengan submerek mereka Redmi dan POCO), Samsung (dengan seri Galaxy A0x), dan Transsion Group (Infinix, Tecno). Pada Kuartal I tahun 2025, Xiaomi berhasil merebut posisi teratas di pasar smartphone Indonesia berkat keunggulan strategis mereka dalam menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga rendah di segmen entry level.

Peningkatan standar spesifikasi di smartphone entry level secara langsung berkaitan dengan ketersediaan komponen hardware yang efisien dan terjangkau, salah satunya adalah penerapan chipset yang seimbang dalam hal harga dan performa, seperti MediaTek Helio G85, Helio G81 Ultra, dan Unisoc T612. Chipset-chipset ini menyediakan dukungan grafis dan konektivitas yang memadai untuk menjalankan sistem operasi dan fitur-fitur lain seperti refresh rate 90Hz atau 120Hz dengan lancar.

Selain chipset, peningkatan juga terjadi di ranah baterai. Permintaan pasar terhadap daya tahan baterai yang lama membuat kapasitas minimal baterai di smartphone entry level yang dapat diterima menjadi 5.000 mAh ke atas. Selain pengisian dayanya pun ditingkatkan dari yang sebelumnya hanya mendukung 15W atau 18W, kini mulai merambah 25W. Bagi pengguna entry-level yang sering bepergian, kecepatan pengisian dan daya tahan panjang sering dianggap lebih penting daripada chipset kencang.

Baca juga: Entry Level Sejutaan dari Samsung

Dalam hal standar memori, baik RAM atau memori internal, standar minimumnya juga telah meningkat menjadi 4GB untuk RAM dan 128GB untuk memori internal. Namun, persaingan telah menciptakan standar kompetitif baru, ditunjukkan dengan munculnya model yang menawarkan konfigurasi RAM 8GB dan memori internal 256GB dengan harga hanya sekitar Rp 1,5 Jutaan.

Fitur layar kini juga menjadi fitur pembeda yang signifikan. Layar 60Hz sekarang dianggap sudah umum di segmen entry level dan refresh rate 90Hz ke atas mulai menjadi standar minimum bagi konsumen. Layar dengan refresh rate tinggi dianggap dapat menciptakan pengalaman scrolling dan animasi yang mulus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi media.

Persaingan yang sedemikian ramai diantara produsen smartphone memberikan keuntungan bagi konsumen karena kini mereka tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk dapat memiliki smartphone berkualitas.  Peraturan TKDN yang diterapkan sejak beberapa tahun lalu juga menjadi salah satu hal yang membuat smartphone yang beredar di Indonesia menjadi lebih terjangkau.  Semoga pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih bagus lagi sehingga mampu menghadirkan produk yang bagus dengan harga yang terjangkau.

Galaxy A07 adalah salah satu smartphone andalan Samsung di kelas entry level yang banyak diminati. Foto: Samsung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developed by PT Meta Abadi Komunika (c) 2023