News
1000 Sekolah Broadband dari XL

Pemanfaatan internet cepat harus dapat diaplikasikan dimana saja dan apa saja termasuk sekolah. Masih banyaknya sekolah yang tertinggal karena belum memanfaatkan teknologi terutama teknologi informasi secara maksimal mendorong XL Axiata untuk menyelenggarakan program 1000 Sekolah Broadband. Program yang sudah dipersiapkan sejak akhir 2016 lalu itu diresmikan pelaksanaannya melalui penandatanganan nota kesepahaman antara PT XL Axiata Tbk dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bertempat di Ubud, Bali, Senin (8/5) Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) antara kedua pihak dihadiri oleh Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs M Mustaghfirin Amin, MBA dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs Purwadi Sutanto, M.Si.
Acara yang juga dihadiri oleh Chief of Corporate Affairs Officer XL Axiata, Eka B. Danuwirana, pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali ini, juga dihadiri oleh para Kepala Sekolah dari 12 Sekolah Penerima Program dari seluruh Bali. Dalam kesempatan ini Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengungkapkan bahwa kesepakatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan sangat membantu XL dalam memetakan sekolah-sekolah yang penyaluran donasinya perlu di prioritaskan. Diharapkan Program 1.000 Sekolah Broadband ini akan bisa mampu membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di berbagai daerah melalui pemanfaatan internet cepat secara efektif dan tepat guna, serta untuk mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.
Dalam menentukan 1000 sekolah yang akan mendapatkan donasi perangkat mobile broadband (MBB) XL Axiata mempertimbangkan lokasi, tingkat kebutuhan, prestasi sekolah, juga ekosistem penunjang di sekelilingnya. Pentingnya ketersediaan ekosistem penunjang di sekolah yang akan mendapatkan donasi mengingat perangkat mobile broadband hanya dapat dimanfaatkan secara maksimal di daerah yang sudah terjangkau layanan 4G LTE. Karenanya hingga akhir 2017 nanti program 1000 sekolah Broadband ini akan diutamakan di 103 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang sudah mendapatkan layanan XL 4G LTE. Sejak diluncurkan pada 02 November 2016 lalu, hingga kini XL Axiata telah menyalurkan bantuan akses internet cepat 4G LTE ke sekitar 100 sekolah di 30 kabupaten/kota, dan 15 provinsi. Sehingga masih ada 900 sekolah lagi yang akan menerima program ini sehingga akan ada lebih dari 50.000 ribu siswa dari 1000 sekolah yang mendapatkan manfaat program ini.
XL Axiata melakukan pelatihan kepada pengelola sekolah dan anak didik yang akan bertanggung jawab mengoperasikan perangkat serta pengguna aktifnya agar perangkat MBB dimanfaatkan secara maksimal dan sesuai sasaran. Program ‘Melek Internet’ yang termasuk dalam program pelatihan tersebut menitikberatkan pada bagaimana memanfaatkan akses internet cepat untuk mengembangkan keterampilan berbasis teknologi digital. Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan ide yang kreatif dan inovatif, seperti memulai bisnis start-up, hingga cara berkomunikasi dan persiapan memasuki dunia kerja. Hal ini penting mengingat program 1000 sekolah broadband ini menyasar sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK yang akan memasuki dunia kerja.
