Connect with us

News

Manusia Menjadi Pilar Penting Dalam Cyber Security

Published

on

Perkembangan dunia digital yang sangat maju pesat membuat sisi negatif dari teknologi ini juga turut berkembang seperti pembobolan data serta serangan siber.  Untuk itu diperlukan sebuah sarana untuk menghalau serangan siber yang menurut Badan Siner Negara setiap hari terjadi jutaan serangan siber di Indonesia.  Hal ini membuat perusahaan-perusahaan berusaha membentengi aset sibernya dari serangan siber dengan menggunakan perusahaan penyedia cyber security.

Kini ada banyak perusahaan yang menyediakan layanan ini baik di dunia maupun di Indonesia yang salah satunya adalah Trend Micro.  Hari ini Trend Micro mengumumkan peluncuran Trend Micro One, platform keamanan siber dan manajemen attack surface terpadu. Peluncuran ini merupakan langkah besar menuju integrasi beragam produk dan fitur keamanan dalam satu platform tunggal yang akan membantu pelanggan untuk memahami, mengomunikasikan dan melakukan mitigasi risiko siber dengan lebih baik. 

Studi global terbaru dari Trend Micro mengungkapkan organisasi di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengendalikan risiko siber di tengah digital attack surface yang semakin tinggi.  Berdasarkan temuan studi, 83% responden di Indonesia mengatakan attack surface mereka terlihat kompleks tapi masih terkendali. Namun, mayoritas responden (85%) memiliki kekhawatiran akan meningkatnya attack surface di perusahaan mereka, dan 25% responden menyebut attack surface secara digital mulai tidak terkendali. 

Visibilitas juga menjadi tantangan bagi organisasi dalam mengelola dan memahami risiko siber. Lebih dari setengah (53%) responden mengatakan mereka memiliki titik buta (blind spots) yang menjadi hambatan dalam keamanan mereka. Rata-rata 62% responden mengatakan mereka memiliki visibilitas terhadap attack surface mereka.

Meskipun perusahaan sudah membentengi aset sibernya sedemikian rupa, namun tidak menjamin akan terbebas dari serangan siber dan hanya bersifat meminimalisir serangan saja.  Karenanya faktor manusia menjadi sangat penting terutama internal.  Karyawan dituntut ikut serta dalam menjaga keamanan data perusahaan agar tidak bocor keluar.  Sehingga secanggih apapun keamanan siber yang diterapkan tetap akan berpotensi bobol jika tidak didukung dari dalam.

Karenanya Herryanti Herman, Director, Mitra Integrasi Informatika (MII) mengungkapkan perlunya SDM yang kompeten dan memiliki integritas tinggi dalam menjaga keamanan data perusahaan.  Herryanti mencontohkan bahkan karyawan seringkali membagikan password kepada rekannya secara terbuka yang membuat orang lain bisa mengetahuinya.  Selain itu serangan siber juga bisa dilakukan oleh orang dalam yang beberapa kali terjadi di dunia keuangan atau yang biasa disebut sebagai fraud.

Untuk hal ini Laksana Budiwiyono, Country Manager Indonesia, Trend Micro mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa jika pelakunya merupakan orang yang memiliki akses.  Hanya saja bisa diminimalisir dengan memberikan akses ke lebih satu orang sehingga untuk melakukan akses diperlukan otorisasi oleh orang lain.  Laksana juga mengungkapkan instansi yang paling banyak menerima serangan siber adalah instansi keuangan, pemerintah dan juga manufaktur. 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *