Coffee Break
Persaingan Smartphone Lipat Dunia

Tak dapat dipungkiri, Samsung menjadi pemain kunci dan salah satu pionir dalam smartphone lipat. Dengan lini Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini telah membangun fondasi pasar yang kuat. Pengalaman dalam pengembangan teknologi layar lipat dan komitmen untuk terus berinovasi memberikan Samsung keunggulan kompetitif. Namun, posisi Samsung ini mulai tergerus oleh pabrikan lain yang tak kalah agresif.
Sejumlah pabrikan gadget asal China muncul sebagai penantang serius di pasar smartphone lipat. Huawei, meskipun menghadapi berbagai isu geopolitik, terus menunjukkan inovasi dengan perangkat seperti Mate X dan Mate Xs. Merek lain seperti Xiaomi dengan Mix Fold, OPPO dengan Find N dan Find N2 Flip, serta vivo dengan X Fold dan X Flip juga turut meramaikan pasar dengan menawarkan desain yang beragam, fitur canggih, dan harga yang lebih kompetitif. Keunggulan mereka terletak pada kemampuan adaptasi yang cepat terhadap tren pasar dan menawarkan produk berspesifikasi tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pabrikan besar.
Lesu di tengah persaingan ketat
Peta persaingan smartphone lipat juga terlihat dalam berbagai segmen produk yang ditawarkan. Samsung dengan seri Fold-nya membidik pasar premium dengan perangkat yang menawarkan pengalaman tablet dalam saku, ideal untuk multitasking dan produktivitas. Sementara itu, seri Flip lebih menyasar konsumen yang menginginkan smartphone ringkas dan stylish dengan tetap menawarkan keunikan layar lipat.
Para pabrikan China juga mengadopsi strategi serupa, dengan beberapa fokus pada form factor yang mirip dengan Galaxy Z Fold, sementara yang lain mencoba menawarkan alternatif yang lebih terjangkau untuk Galaxy Z Flip. Persaingan ini mendorong inovasi dalam desain engsel, ketahanan layar lipat, dan optimalisasi perangkat lunak untuk pengalaman pengguna yang lebih baik.
Namun, di tengah persaingan ketat ini pasar smartphone lipat dunia tercatat lesu pada kuartal keempat (Q4) tahun 2024. Menurut laporan terbaru dari agensi analisis, TechInsights, pangsa pasar smartphone lipat global menyusut 18 persen pada periode tersebut. Jumlah perangkat yang dikirim pada Q4 2024 tercatat sebanyak 3,8 juta unit.
TechInsight mengungkapkan perusahaan teknologi asal China, Huawei, menyalip Samsung sebagai penguasa ponsel lipat dunia di periode sebelumnya. Huawei menduduki posisi puncak dengan pangsa pasar 31,2 persen. Sementara Samsung yang berada di urutan kedua, menguasai 26,7 persen pangsa pasar. Di urutan ketiga diduduki Honor yang mencaplok 14,3 persen, disusul Motorola di posisi keempat dengan market share 9 persen.
Menariknya, kawasan Asia Pasifik menjadi pasar terbesar smartphone lipat. Kawasan ini berkontribusi sebesar 73 persen dari total pangsa pasar smartphone lipat di seluruh dunia. Sama seperti skala global, Huawei juga mendominasi di kawasan Asia Pasifik dengan total pangsa pasar 42,5 persen. Meski nampak lesu namun “pertempuran” diperkirakan akan seru di 2025 dengan hadirnya smartphone lipat baru termasuk di Indonesia.
