News
Belajar dari Kegagalan MOTO Z
Sudah setahun Motorola kembali berkiprah ke Indonesia dan sudah menghasilkan beberapa produk ke pasar smartphone Indonesia. Yang terakhir Motorola menghadirkan g67 POWER secara resmi ke Indonesia dengan jualan utamanya kapasitas baterai besar 7000mAh serta beberapa fitur lainnya. Hadirnya g57 POWER pada Desember ini merupakan produk kelima g series selama 2025 ini setelah bulan lalu menghadirkan g67 POWER.
Secara umum Motorola mengincar para pengguna berdasarkan kebutuhan bukan dalam hal profesi. Karenanya mereka menyasar para pemain game apapun profesinya karena banyak pengemudi ojek yang seharian di jalanan juga sebagai pemain gim online. Karena itulah Motorola selama 2025 ini telah menghadirkan lebih banyak smartphone dengan harga di bawah 5 juta Rupiah dengan segmen para pemula dan juga para pemain game.
Selama tahun 2025 Motorola praktis tidak pernah mengeluarkan smartphone kelas atasnya apalagi kelas flagship meskipun sudah banyak orang yang menanyakan Kapan Motorola menghadirkan smartphone flagshipnya ke Indonesia. Smartphone lipat Razr yang merupakan smartphone flagship Motorola di dunia pun seperti enggan dimasukkan ke Indonesia. Bukan karena pabriknya yang tidak siap namun lebih dari itu Motorola nampak lebih hati-hati dibanding Apa yang dilakukannya beberapa tahun yang lalu yang lebih berani dalam menampilkan produk.
Gadgettarian mungkin masih ingat dengan produk flagship Motorola beberapa tahun yang lalu yaitu Moto Z. Smartphone ini merupakan salah satu smartphone terbaik yang pernah dibuat oleh Motorola karena Smartphone Ini bisa di padu padan kan dengan perangkat lain seperti kamera Hasselblad dan juga proyektor. Smartphone visioner Moto Z yang banyak mendapat pujian para pecinta teknologi di dunia itu akhirnya tidak sukses di pasar Indonesia.
Baca juga: moto G57 POWER Jadi Smartphone Pamungkas
Hal ini karena masyarakat terutama di Indonesia yang tidak mau repot-repot untuk menggunakan banyak perangkat mereka lebih menyukai dengan perangkat yang ringkas. Sehingga Moto Z tak hanya gagal di pasar Indonesia namun juga dunia dan hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab mundurnya Motorola dari Indonesia pada saat itu.
Miranda Vania Warokka, selaku marketing Manager Motorola Indonesia mengungkapkan bahwa kini Motorola akan lebih fokus untuk menghadirkan perangkat yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat ketimbang membuat smartphone dengan teknologi tinggi namun tidak laku dijual terutama di Indonesia. Ketika ditanya terkait kehadiran RAZR ke Indonesia, Miranda menuturkan bahwa kemungkinan besar smartphone flagshipnya itu tak akan masuk ke Indonesia karena momennya sudah terlewat namun Miranda berjanji bahwa akan ada yang lebih menarik yang akan dihadirkan ke Indonesia dibanding dengan smartphone lipatnya tersebut.
7 smartphone dan dua tablet yang sudah dijual Motorola di Indonesia menjadi bukti bahwa memang Motorola lebih fokus untuk menjual produk yang realistis dan laku di pasaran karena ketujuh smartphone yang sudah dihasilkan di Indonesia memiliki harga dibawah 10 juta. Diantara 5 merk yang menguasai pangsa pasar ponsel di Indonesia nama Motorola memang masih jauh Tertinggal bahkan belum masuk dalam 10 besar. Untuk itu Motorola memang sedang berusaha untuk merebut hati anak muda Indonesia dengan menghadirkan produk-produk yang cocok untuk generasi Z.
Meskipun di dunia bahkan Indonesia Motorola merupakan salah satu merek lama yang dikenal namun ternyata banyak anak muda di dunia termasuk di Indonesia yang tidak mengenal merek Motorola dan hanya dikenal oleh kaum baby Boomer saja. Kolaborasi dengan Pantone adalah salah satu upaya Motorola demi bisa menggaet konsumen muda di Indonesia. Hasilnya kini smartphone yang ditampilkan oleh Motorola memiliki pilihan warna yang sangat beragam bahkan dengan warna-warna yang tak biasa ada selama ini.
Meski demikian Motorola Indonesia harus terus berhati-hati terutama dalam hal menentukan warna yang akan diaplikasikan ke dalam smartphone yang akan dijual di Indonesia terutama dengan segmen pasar anak muda. Peningkatan spesifikasi yang diberikan kepada smartphone entry level Motorola menjadi salah satu upaya juga untuk dapat meraih minat konsumen kelas menengah bawah seperti baterai yang kini semakin besar serta penerapan teknologi AI maupun military grade pada smartphone entry level.

moto g Series kini menjadi andalan Motorola di Indonesia.