Connect with us

News

Internet dan Ponsel, Dua Hal yang Dibutuhkan Pelajar di Daerah Tertinggal

Published

on

Di era digital sekarang ini akses internet sangatlah penting.  Dengan dibangunnya infratruktur digital diseluruh wilayah Indonesia akan menghubungkan setiap jengkal wilayah Indonesia.  Upaya pemerintah melalui BAKTI dalam membangun jaringan internet 4G di semua wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T) yang belum tersentuh layanan internet mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang tinggal di daerah 3T.

Salah satu sektor yang bisa merasakan manfaatnya adalah sektor pendidikan terutama para guru di daerah 3T.  Para guru di daerah 3T selama ini memiliki nilai kompetensi yang relatif dibawah guru di daerah lain yang salah satunya karena sangat terbatasnya akses ke Internet.   Hadirnya jaringan internet 4G di daerah 3T akan dapat membantu para guru di daerah ini untuk dapat meningkatkan nilai kompetensi secara online memanfaatkan jaringan 4G yang sudah ada.

Untuk hal ini BAKTI bekerjasama dengan RuangGuru untuk melakukan program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) atau pengembangan kompetensi guru.  Program yang sudah memasuki tahun kedua ini diikuti oleh 80 guru dan 80 siswa kelas 3 SMA dari Kabupaten Asmat, Papua dan Kabupaten Ende, NTT. “Program pelatihan yang dilaksanakan selama 1 tahun ini meliputi kompetensi pedagodik, kompetensi mata pelajaran, kepribadian dan kepercayaan diri, sosial pengajaran, dan penggunaan teknologi untuk pengajaran,” jelas Head of Public Policy Ruangguru Amri Ilmma.

Dalam sebuah Webinar yang diselenggarakan BAKTI, Juinar Usman yang merupakan Kepala Sekolah SMA 1 Tabukan Utara, Sangihe mengungkapkan para guru yang telah mendapatkan pelatihan ITF ini mempu menginspirasi guru-guru lainnya.  Para alumni ITF membagi pengetahuan tentang konten pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien dengan guru lainnya.  Hal ini membuat sistem belajar menjadi makin inovatif dan membuat guru menjadi kreatif.  Dengan pelatihan yang cukup serta jaringan internet baik membuat para guru di daerah tersebut berhasil menyelenggarakan ujian sekolah berbasis Android dengan menggunakan Google Form.

Baca juga: Mimpi Semua Wilayah Indonesia Memiliki Sinyal Seluler Bakal Jadi Nyata

Pemerataan jaringan internet hingga ke daerah 3T merupakan salah satu solusi permasalahan di dunia pendidikan yang yang terus diperbaiki.  Namun sesungguhnya ada lagi masalah yang juga membutuhkan solusi yaitu ketersediaan perangkat.  Perangkat termurah untuk bersekolah secara daring di internet adalah ponsel dan ternyata masih banyak peserta didik di daerah 3T yang belum memiliki ponsel.  Entah kesulitan membelinya atau tidak memiliki cukup biaya untuk membelinya.

Juinar Usman

Juinar Usman yang merupakan Kepala Sekolah SMA 1 Tabukan Utara, Sangihe pernah menempuh perjalanan hingga 3 jam ke rumah salah satu muridnya yang tidak bisa mengikuti pembelajaran online karena tidak memiliki ponsel.  Ini merupakan salah satu kendala siswa di daerah 3T yang juga butuh perhatian dari berbagai pihak.  Sebab meskipun jaringan internet sudah tersedia namun jika para siswanya tidak memiliki ponsel untuk belajar juga percuma.  Lalu apakah hal ini karena sulitnya memperoleh ponsel di daerah 3T? mungkin juga.

Distribusi ponsel di Indonesia sesungguhnya sudah sangat luas dan cukup merata dari Sabang hingga ke Meraoke juga ke bagian utara dan selatan Indonesia.  Manager PR OPPO Indonesia, Aryo Meidianto dalam sebuah wawancara melalui pesan singkat mengungkapkan bahwa distribusi ponselnya sudah cukup merata di semua wilayah Indonesia.  Aryo mengungkapkan bahwa ditribusi ponselnya ada di Kalimantan hingga wilayah perbatasan dengan Malaysia, daerah-daerah di Papua juga sudah ada seperti di Sentani, Sorong, Kaimana, Raja Ampat, Mimika, Nabire dll.  Untuk masuk hingga ke pelosok juga sudah dilakukan oleh pihaknya sesuai dengan wilayah kerjanya.

Meski distribusi sudah maksimal namun diakui masih terkendala oleh medan yang berat.  Karenanya dibutuhkan kerjasama dari pemerintah pusat dan daerah agar masalah ini juga bisa ditangani agar masyarkata tidak kesulitan dalam memperoleh ponsel untuk belajar.  Lalu bagaimana jika mereka tidak mampu membeli ponsel karena faktor ekonomi, tentu ini juga merupakan tugas semua pihak termasuk swasta dalam mempermudah kepemilikan ponsel untuk belajar bagi masyarakat 3T.   Seperti subsidi dari pemerintah serta harga khusus dari produsen.  Sehingga kebutuhan internet dan ponsel untuk pelajar di daerah 3T dapat terpenuhi.  Selamat belajar.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *