Pengguna Feature Phone Masih Ada, Nokia Gempur Pasar Indonesia

Sejumlah operator seluler dunia memprediksi bahwa layanan 2G akan mati pada 2030 mendatang begitu pula di Indonesia.  Namun kenyataannya, kini masih cukup banyak pengguna layanan 2G meski terus menurun terutama di kota-kota besar yang sudah memiliki jaringan 4G karena mereka menggunakan layanan data untuk melakukan panggilan.  Namun bagi mereka yang tingga di pedesaan, pengguna layanan 2G masih cukup tinggi terutama bagi mereka yang banyak melakukan panggilan serta usia lanjut yang tidak memahami penggunaan smartphone.

Hal ini membuat permintaan terhadap feature phone di Indonesia masih tetap ada dan cukup banyak.  Permintaan yang cukup banyak terhadap feature phone ini menarik produsen feature phone Nokia untuk menghadirkan produk barunya di Indonesia.  HMD Global, mengumumkan kehadiran salah satu ponsel paling laris di dunia, Nokia 105 yang diperbarui dengan kapasitas baterai 25% lebih besar, dengan desain kokoh khas Nokia.

Djohan Cua, Country GM, HMD Global, Indonesia: “Para pelanggan kami mengatakan bahwa fitur paling penting yang mereka perlukan dari sebuah ponsel adalah kemampuan untuk dapat saling menghubungi. Ponsel Nokia 105 terbaru ini adalah pilihan yang tepat. Anda dapat mengandalkannya untuk penggunaan jangka panjang, berkat kualitas baterai yang tahan lama dan desain yang tangguh. Fitur Radio FM nirkabel dan permainan Snake yang ikonik juga tersedia untuk hiburan Anda, menghadirkan ponsel ringkas, tangguh, dan dapat diandalkan.”

Di mata anak muda yang terbiasa menggunakan smartphone, feature phone menjadi sangat kuno namun penggunanya masih sangat banyak terutama di negara-negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia.  Budaya saling menghubungi di Indonesia masih banyak dilakukan ketimbang melakukan chatting yang dianggap kurang akrab terutama bagi para usia lanjut selain kendala pemahaman teknologi.

Ponsel Nokia 105 yang dibanderol dengan harga Rp 275.000 ini sangat terjangkau terutama para pengguna di pedesaan.   Hadirnya Nokia 105 sekaligus juga mengukuhkan Nokia sebagai penguasa pasar feture phone di Indonesia bahkan cenderung tidak ada saingan.  Ini merupakan peluang bagi Nokia untuk terus membanjiri Indonesia dengan feature phone untuk di beberapa daerah di Indonesia dengan basis pelanggan seluler 2G yang cukup tinggi.