Connect with us

News

Xiaomi Akan Daur Ulang 38.000 ton Limbah Elektronik

Published

on

Jumlah ponsel pintar yang digunakan di dunia diperkirakan terdapat sekitar 7,21 miliarangka ini mencakup sekitar 90% dari populasi global yang berjumlah sekitar 8 miliar orang.  Jumlah ini belum termasuk dengan ponsel yang sudah tak terpakai yang jumlahnya juga fantastis.  Jika tidak dilakukan pengelolaan dengan baik maka dunia akan dipenuhi sampah elektronik, belum lagi sampah komputer, TV serta barang elektronik lainnya.

Beberapa produsen elektronik di dunia sejak beberapa tahun lalu sudah melakukan pengolahan sampah elektronik untuk kembali dijadikan barang yang bisa dipakai.  Hal ini karena terdapat beberapa komponen yang bisa didaur ulang seperti tembaga maupun palstiknya.  Perusahaan elektronik besar dunia seperti Samsung, Acer, hingga Xiaomi menjalankan program daur ulangnya secara rutin.

Xiaomi Corporation menjalankan program daur ulang limbah elektronik di seluruh dunia dan telah mengimplementasikan pendekatan daur ulang bertingkat yang mencakup trade-in, perbaikan (refurbishment), pembuangan perangkat dan suku cadang, serta pembelian internal prototipe. Perusahaan berencana untuk mendaur ulang total 38.000 ton limbah elektronik selama lima tahun (2022 hingga 2026) dan telah mencapai 95,94% dari target ini pada akhir tahun 2024.

Lebih dari 1,3 juta perangkat bekas didaur ulang melalui program trade-in di Tiongkok. Program trade-in juga telah dijalankan di sembilan negara lain, di mana 23.353 pesanan telah diproses. Selain itu, Xiaomi memperluas bisnis refurbishment-nya untuk mencakup produk seperti laptop, proyektor, dan monitor. Tahun lalu, Xiaomi berhasil memperbaiki lebih dari 130.000 perangkat, meningkat 4,7% dibandingkan tahun 2023.

Xiaomi juga mengintegrasikan material daur ulang ke dalam desain dan produksi smartphone, smart EV, dan smart home appliances. Sebagai contoh, backdoor Xiaomi 14T versi Lemon Green menggunakan material berbasis bio yang berasal dari residu lemon, dengan setengah dari polyurethan. Aluminium daur ulang juga digunakan dalam rangka tengah die-cast Xiaomi 14T, serta aluminium, emas, dan tembaga daur ulang digunakan untuk memproduksi komponen akustiknya.

Xiaomi Smart Factory telah menetapkan sistem pengelolaan zero-waste-to-landfill, yang mengintegrasikan daur ulang dan pembuangan yang efisien untuk meminimalkan penggunaan tempat pembuangan akhir. Pada tahun 2024, pabrik ini mencapai tingkat pengalihan limbah (Waste Diversion Rate/WDR) sebesar 99,35% dan mendapatkan Sertifikat Zero Waste to Landfill Management System dari TÜV Rheinland dengan peringkat tertinggi global, yaitu tiga bintang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *