News
Indosat Ooredoo dan UGM Ungkap Hasil Riset Bersama

Indosat Ooredoo dan akultas Ekonomika & Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengadakan riset bersama dengan tema “Dampak Mobile Internet terhadap Pengembangan Ekonomi dan Sosial di Indonesia”. Riset yang dilakukan dalam rangka 50 tahun Indosat Ooredoo ini menghasilkan beberapa kesimpulan yang diantaranya adalah bahwa Setiap penambahan 10 persen pelanggan seluler di tanah air, meningkatkan secara positif GDP (gross domestic product atau produk domestik bruto) Indonesia sebesar 0,4 persen.
Riset yang dilakukan Indosat Ooredoo bersama dengan Penelitian dan Pelatihan Ekonomika & Bisnis (P2EB), Fakultas Ekonomika & Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menunjukkan bahwa mobile internet berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan GDP tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di negara-negara lainnya di Asia seperti Thailand, Malaysia dan India. Berikut berbagai temuan riset yang dilakukan Indosat Ooredoo dengan UGM :
- Setiap peningkatan jumlah pelanggan telepon seluler di Indonesia sebesar 10 persen diikuti dengan peningkatan GDP Indonesia sebesar 0.4 persen.
- Setiap peningkatan jumlah pelanggan telepon seluler di negara-negara Asia Tenggara sebesar 10 persen diikuti dengan peningkatan GDP negara-negara Asia Tenggara sebesar 0.2 persen.
- Setiap peningkatan jumlah pelanggan telepon seluler di 46 negara Asia sebesar 10 persen diikuti dengan peningkatan GDP di negara-negara tersebut sebesar 0.3 persen.
- Dampak mobile internet terhadap peningkatan GDP lebih besar di negara-negara berpendapatan menengah-rendah dan di negara-negara berpendapatan tinggi dibandingkan dengan dampak mobile internet di negara-negara berpendapatan rendah.
- Dampak mobile internet terhadap peningkatan GDP di negara-negara berpendapatan menengah-rendah di Asia lebih tinggi 0.02 persen dibandingkan dengan dampak mobile internet di negara-negara berpendapatan rendah.
- Dampak mobile internet terhadap peningkatan GDP di negara-negara berpendapatan tinggi di Asia lebih tinggi 0.03 persen persen dibandingkan dengan dampak mobile internet di negara-negara berpendapatan rendah.
- Dengan menggunakan data 4 negara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, dan India, diperoleh temuan bahwa:
- Dampak mobile internet terhadap peningkatan GDP di Indonesia tidak berbeda dengan dampak mobile internet di Thailand dan di India.
- Dampak mobile internet terhadap peningkatan GDP di Malaysia lebih tinggi 03 persen dibandingkan dengan dampak mobile internet di Indonesia
Fenomena menarik ini diduga terjadi karena faktor-faktor yang mendukung pengembangan mobile internet seperti infrastruktur, kebijakan pemerintah, regulasi, dan iklim bisnis di Indonesia adalah setara dengan di Thailand dan di India, dan berada di bawah Malaysia. Akibatnya, dampak mobile internet terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih rendah daripada di Malaysia.
“Riset ini bertujuan untuk meningkatkan peran mobile internet dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat baik sosial maupun ekonomi, sekaligus untuk mengetahui dampak negatif yang harus ditangani bersama, sehingga masyarakat akan lebih fokus dalam memaksimalkan manfaat digital bagi kehidupan mereka,” demikian disampaikan Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.
Seperti yang kita ketahui, mobile internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Pengguna internet di Indonesia telah mencapai hampir 133 juta orang atau sekitar 50 persen dari seluruh penduduk Indonesia (APJI, 2016). Akses terhadap mobile internet diharapkan memberikan manfaat ekonomi dan sosial pada masyarakat. Tujuan riset ini adalah untuk mengkaji dampak ekonomi dan sosial dari mobile internet pada masyarakat, dimana hasilnya akan diberikan sebagai rekomendasi kepada Pemerintah dalam memperkuat dampak positif dari mobile internet terhadap masyarakat.
