News
Indosat Gratiskan Nelpon di Wilayah Bencana
Gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sejak 28 September lalu membuat jaringan telekomunikasi seluler Indosat Ooredoo terganggu. Hal ini karena site dan BTS sangat bergantung pada listrik untuk beroperasi dan hingga kini di daerah bencana masih kekurangan pasokan listrik. Indosat masih terus berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi yang terkendala karena ketiadaan daya listrik dan jaringan transmisi down. Belum ada kabar tentang berapa BTS atau site yang mengalami gangguan total atau sebagian.
Tim teknis jaringan langsung terjun ke lapangan untuk mengatasi berbagai kendala agar site dan BTS dapat segera pulih di tengah ketiadaan daya listrik, kelangkaan bahan bakar serta beberapa kondisi medan/lokasi site yang rusak karena gempa. Hal ini karena genset yang digunakan untuk mengoperasikan BTS juga memerlukan bahan bakar minyak yang juga langka di sana. Guna meringankan beban para korban gempa yang akan menghubungi sanak saudaranya, Indosat Ooredoo memberikan telpon dan SMS gratis sampai dengan tanggal 14 Oktober 2018 ke semua operator. Pelanggan Indosat tidak perlu mendaftar paket tertentu, dan bisa langsung dinikmati oleh pelanggan yang berada di wilayah bencana.
Indosat Ooredoo melalui Indosat Ooredoo Business selaku penyedia layanan Teknologi, Komunikasi dan Informasi (ICT) bagi perusahaan/instansi di Palu & Donggala menyiapkan langkah-langkah guna memberikan bantuan dan dukungan bagi para instansi/perusahaan yang menjadi korban bencana. Indosat Ooredoo Business akan menyiapkan beberapa langkah berupa penyiapan tim khusus guna menganalisa & memperbaiki kerusakan-kerusakan dari segi IT/komunikasi yang berdampak dari bencana serta menyiapkan telepon satelit guna membantu pihak instansi/perusahaan menjalin koordinasi.
Untuk meringankan beban korban gempa, Indosat Ooredoo mengirimkan Mobil Klinik yang berada di Makassar dengan membawa tenaga medis dan petugas kesehatan. Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung selama 2 minggu di 12 titik tersebut meliputi layanan kesehatan umum, pemberian makanan tambahan, pemulihan trauma untuk anak-anak, dan pembagian paket kebutuhan darurat. Penerima manfaat ditargetkan sebanyak 3.000 orang menerima layanan ini.