News
Ekosistem Digital BAKTI Turut Berdayakan UMKM Hingga Ke Pelosok Nusantara

Infrastruktur telekomunikasi yang kini semakin giat dibangun oleh banyak pihak termasuk pemerintah bertujuan untuk memberikan manfaat kepada semua kalangan. Di era digital ini hampir semua kegiatan baik pendidikan, hiburan dan juga perdagangan telah tersentuh teknologi digital hingga ke pelosok Indonesia. Karenanya pemerintah tak hanya membangun infrastrukturnya saja namun juga ekosistem digital hingga ke daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh pemerintah melalui BAKTI Kominfo harus memberikan nilai positif bagi daerah 3T dengan pemanfaatan yang maksimal. Mengacu pada 3 pilar utama, yakni Digital Citizen, Digital Economy, dan Digital Government, BAKTI Kominfo melakukan solusi ekosistem digital.
Dalam rencana strategis KOMINFO 2020—2024 terkait Ekonomi Digital, BUMDES dan UMKM menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ketahanan pangan di wilayah pedesaan. Untuk mewujudkannya, BAKTI menggandeng beberapa pihak untuk berkolaborasi memajukan UMKM di daerah 3T, salah satunya dengan idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia).
Pemanfaatan ekosistem digital yang maksimal akan menambah daya jangkau UMKM yang selama ini berskala lokal akan menjadi berskala nasional. Sehingga berpotensi meningkatkan penjualan yang pada akhirnya akan membuat UMKM menjadi lebih maju dan berkembang. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Hadirnya UMKM di platform digital termasuk di e-commerce dan online marketing pada level menengah meningkatkan transaksi mereka. Pada 2020 terjadi kenaikan transaksi e-commerce sebesar 29,6% dari Rp205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp266,3 triliun.
“Kita harus melihat bahwa pandemi ini memiliki hikmah tersediri. Masyarakat di daerah 3T secara tidak langsung dipaksa oleh kondisi untuk bisa beradaptasi secara cepat melakukan adopsi teknologi yang hadir di daerahnya akibat akselerasi jaringan telekomunikasi yang dilakukan pemerintah. Sehingga kebangkitan UMKM di kala pandemi ini menjadi momentum transformasi UMKM Indonesia menjadi lebih maju,” ungkap Danny Januar Ismawan, Direktur layanan TI untuk Masyarakat dan pemerintah BAKTI KOMINFO.
Salah satu yang memanfaatkan online marketing adalah para perempuan perajin anyaman di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang awalnya mengalami kekurangan gizi karena himpitan ekonomi serta sulitnya mendapatkan pekerjaan. Untuk meningkatkan perekonomian para perempuan lokal, agar mereka memiliki pendapatan tambahan selain dari pekerjaan utamanya bercocok tanam, hadirlah Du Anyam yang mengangkat kerajinan yang berbahan baku dari hasil kekayaan alam pulau Flores. Du Anyam adalah salah satu perusahaan asesoris fesyen yang kini gencar menjual produk anyaman di media sosial.
Berkat pemanfaatan online marketing melalui Du Anyam kini sudah ada 1.400 perajin anyaman yang didominasi para ibu, padahal awalnya hanya ada 200 perajin anyaman. Pemanfaatan ekosistem digital yang sudah ada melalui Du Anyam kini tak hanya membantu perkeonomian para perajin anyaman dari NTT saja namun juga hingga Nabire, dan Kalimantan Selatan. Kini produk anyaman para perempuan di NTT, Nabire dan juga Kalimantan selatan tersebut terpampang di beberapa e-commerce.

Foto: Du Anyam
Melihat potensi digitalisasi UMKM yang sangat penting, BAKTI memandang UMKM di daerah 3T membutuhkan perhatian lebih, khususnya dalam mempersiapkan para pelaku UMKM lewat pelatihan dan pendampingan. Materi pembelajaran dimulai dari hal dasar, bertahap hingga ke tingkat mahir.
Mohamad Rosihan, Ketua Bidang Keanggotaan & Business Development idEA, menyampaikan bahwa timnya menemukan banyak tantangan di daerah 3T sehingga dipaksa memikirkan ulang program kurikulum pelatihan yang telah dilakukan, sebab selama ini program pelatihan banyak berlangsung di pulau Jawa yang fasilitasnya jauh lebih baik. Apa yang dilakukan Du Anyam menjadi salah satu solusi untuk mengangkat UMKM lokal di daerah 3T.
