Epson Tinggalkan Laser, Fokus Pada Pengembangan Printer Inkjet

Perhatian Epson terhadap lingkungan terus diwujudkan dalam sistem produksi maupun pada beberapa produk terbarunya.  Epson yang bertekad untuk mewujudkan negatif emisi karbon pada sistim produksinya pada 2050 ini, menghadirkan beberapa printer yang rama lingkungan.  Salah satunya adalah meminimalisir produksi panas pada printer buatannya, karenanya Epson tak lagi memproduksi printer laser dan fokus pada printer inkjet.

Penerapan teknologi heat free pada produknya juga akan membuat printer Epson menjadi hemat listrik, karena jika printer laser membutuhkan konsumsi listrik sebanyak 100 watt sedangkan printer inkjet hanya membutuhkan konsumsi listrik sebesar 30an watt bahkan lebih hingga menghemat listrik hingga 85% dibanding printer laser.  Hal ini karena printer laser membutuhkan delapan langkah pencetakan dan memerluka dua kali pemanasan sedangkan printer inkjet hanya membutuhkan tiga langkah saja dengan tanpa proses pemanasan.

Printer inkjet Epson mungkin kelihatan sama dari luar namun teknologi yang digunakannya tentu berbeda.  Teknologi Bebas Panas Epson tidak memerlukan tinta dalam proses pengeluaran tinta. Sebaliknya tekanan diterapkan ke elemen Piezo yang melenturkan ke belakang dan ke depan menembakkan tinta dari printhead.  Epson bahkan memiliki mesin daur ulang kertas yang memungkinkan untuk memproduksi kertas baru dari kertas bekas dengan kecepatan produksi 720 lembar per jam.

Teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan oleh Epson ini selain karena alasan kemanusiaan, namun juga secara bisnis akan menguntungkan.  Hal ini karena semua pengguna printer terutama enterprise memilih printer yang memiliki konsumsi listrik yang paling ekonomis sehingga dapat mengurangi biaya.  Teknologi ini diterapkan pada tiga produk printer terbaru Epson yang hadir di Indonesia hari ini yaitu AM-C6000,  AM-C5000 dan AM-C4000.