Coffee Break
Profesi Pengemudi Taksi Bisa Jadi Solusi
Siang itu saya melakukan perjalanan dari Cawang menuju Cimanggis tempat kediaman adik saya. Saya bersama istri saya melakukan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi LRT menuju Stasiun Harjamukti di daerah Cibubur. Sesampainya di stasiun Harjamukti untuk menuju tempat tujuan saya menggunakan transportasi taksi dan seperti biasa saya menggunakan Blue Bird sebagai sarana transportasi untuk mengantarkan saya dari stasiun Harjamukti menuju tempat tujuan karena dikenal sebagai taksi aman dan taksi nyaman.
Saya membuka aplikasi My Blue Bird untuk memesan taksi dan tak lama kemudian muncul notifikasi bahwa sebuah taksi dalam perjalanan menjemput saya di stasiun Harjamukti. Sudah cukup lama saya mengandalkan aplikasi MyBlue Bird untuk memesan taksi Blue Bird ke tempat tujuan saya karena mudah dan dijamin akan dapat taksi yang akan mengantarkan saya. Beberapa menit kemudian sebuah taksi Blue Bird menghampiri saya dan memberikan salam kepada saya ketika saya membuka pintu taksi. “Selamat siang Pak Diki* begitu sapaan Dedi Muhammad pengemusi taksi Blue Bird yang akan mengantarkan saya siang itu.
Tak lama kemudian kami pun meluncur ke tempat yang kami tuju menggunakan mobil dengan nomor lambung SYE2390. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu sekitar 30 menit ini saya sempatkan mengobrol dengan Mas Dedi yang merupakan sopir taksi asal Sukabumi Jawa Barat. Mas Dedi yang sebelumnya bekerja sebagai sopir pribadi ini dengan gembira menceritakan kepada saya pengalamannya selama menjadi sopir taksi Blue Bird yang baru 3 bulan ia jalani. Mas Dedi yang mengandalkan aplikasi penunjuk jalan melalui smartphone-nya membuat saya bertanya mengapa menggunakan aplikasi penunjuk jalan yang disediakan oleh perusahaan taksi tersebut. Dengan jujur Dedi menjawab bahwa dia belum begitu mengetahui lingkungan di sekitar Cibubur mengingat selama ini dia lebih banyak beroperasi di area Jakarta. Dan dia pun mengungkapkan kehadiran aplikasi map yang ada pada smartphone-nya sangat membantunya dalam pekerjaannya sehari-hari.
Ketika ditanya mengapa ia tertarik menjadi sopir taksi Blue Bird dibanding menjadi sopir pribadi sebelumnya Dedi menjawab bahwa ia ingin mencari sesuatu yang baru yang diharapkan dapat memberikan kehidupan yang lebih layak dibanding sebelumnya. Pria yang taksinya bermarkas di pool Taksi Bluebird Halim ini mengaku penghasilannya cukup untuk membiayai keluarganya di Sukabumi. Meskipun harus berpisah cukup jauh dari keluarganya di Sukabumi namun Dedi dapat menyempatkan diri untuk pulang melepas rindu kepada keluarga dua atau tiga minggu sekali. Dua anaknya yang sudah bekerja membuatnya cukup ringan menafkahi istrinya.
Mas Dedi merupakan salah satu dari ribuan sopir taksi Bluebird di Indonesia yang merantau jauh dari keluarga untuk bekerja menjadi seorang pengemudi taksi Blue Bird. Saya pernah menemukan beberapa kali pengemudi taksi Blue Bird yang baru bergabung bahkan hanya dalam hitungan hari. Penggunaan aplikasi penunjuk jalan yang digunakan para pengemudi Bluebird sudah sangat maju dan mudah pengaplikasiannya sehingga kini pengemudi taksi tidak harus sangat hafal dengan jalan yang ada di kota Jakarta dan sekitarnya. Terlebih taksi Blue Bird memberikan kemudahan transaksi terutama dalam hal pembayaran karena kita tak harus menggunakan uang tunai dan kita bisa menggunakan pembayaran secara digital menggunakan QRIS.