News
AI dan Open Source pada Tahun 2025
Penetrasi AI di Indonesia saat ini terus berkembang dan menjanjikan. Salah satu teknologi yang paling berkembang di dunia dan Indonesia salah satunya adalah AI. Penggunaan AI diperkirakan akan meningkatkan manfaat ekonomi bagi Indonesia hingga sebesar Rp2.612 triliun pada 2030. Itulah mengapa kini banyak perusahaan yang menerapkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi.
Seperti yang dilaporkan dalam McKinsey Global Survey, sebanyak 65% responden menyebutkan bahwa perusahaan mereka kini menggunakan AI secara reguler – dengan laju pengadopsian naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Organisasi di Indonesia memang masih tertinggal dalam pemanfaatan AI karena ada sekira 53% CEO di Indonesia melaporkan bahwa AI generatif belum diterapkan di perusahaan mereka, dibandingkan dengan 41% di wilayah Asia Pasifik, berdasarkan 27th Annual Global CEO Survey.
Dalam media update bersama Red Hat di kantornya di Jakarta, Vony Tjiu, Country Manager Indonesia, Red Hat mengungkapkan bahwa masa depan AI pada enterprise terletak pada open source. Meskipun berbeda-beda dalam perjalanan pengadopsian AI, open source memungkinkan perusahaan untuk merintis era inovasi baru. Akan ada setidaknya tiga tren utama yang siap mendorong perubahan signifikan bagi perusahaan di kawasan Asia Pasifik pada tahun depan seperti Menemukan manfaat open source dalam AI. Diketahui ternyata proyek gen AI berbasis open source melonjak 98% sejak tahun lalu.
Menjadikan hybrid cloud sebagai default juga bakal menjadi tren di tahun depan. Agar dapat bersaing di era pelanggan ini, bisnis di Asia Pasifik memiliki tiga prioritas utama yaitu kecepatan, fleksibilitas dan inovasi. Menyederhanakan integrasi AI ke dalam operasional bisnis sehari-hari sangat penting untuk mencapai target tersebut. Hal ini juga memungkinkan operasional yang konsisten dan fleksibilitas dalam menjalankan workload AI di mana saja, memastikan bisnis tetap lincah dan mampu beradaptasi.
Merencanakan strategi AI untuk pertumbuhan yang berkelanjutan juga menjadi tren pada tahun depan. Hal ini karena ChatGPT telah membawa gen AI ke garis depan kesadaran bersama sekaligus membentuk kembali cara bisnis dengan melakukan pendekatan terhadap alur kerja dan mendorong efisiensi pada situasi yang penuh ketidakpastian.
Keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi tantangan bagi pengembangan AI di Indonesia. Dengan perencanaan yang tepat dan investasi yang strategis, penetrasi AI di Indonesia dapat menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045