News
Pengguna WiFi di Indonesia Terus Meningkat

Layanan internet melalui smartphone menggunakan mobile broadband atau yang juga disebut sebagai jaringan seluler kini semakin banyak digunakan masyarakat Indonesia. Hal ini terutama dengan semakin baiknya layanan internet melalui jaringan seluler yang terlihat dari semakin luasnya infrastruktur layanan 4G di Indonesia. Upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur 4G LTE di daerah terpencil, terluar dan tertinggal yang dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika yang merupakan unit organisasi noneselon di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Hal ini membuat masyarakat sangat mengandalkan jaringan seluler untuk dapat mengakses internet melalui smartphonenya dan sebagian lagi mengakses internet menggunakan WiFi atau fixed broadband. Dari analisa yang dilakukan Opensignal tahun lalu menunjukkan bahwa Satu dari lima pengguna ponsel Indonesia tidak pernah terhubung ke internet melalui Wi-Fi, sementara 22,5% pengguna sangat jarang terhubung ke layanan Wi-Fi (kurang dari 10% waktu terhubung).
Peningkatan proporsi waktu yang dihabiskan untuk terhubung ke layanan Wi-Fi di Indonesia, dari 33% pada kuartal pertama 2022 menjadi 37% pada kuartal ketiga 2024, menunjukkan adanya tren positif dalam akses dan pemanfaatan internet fixed broadband. Meskipun angka ini mungkin terkesan kecil, namun perubahan ini mencerminkan beberapa faktor penting yang sedang terjadi dalam transformasi digital di Indonesia. Dapat dilihat terjadinya perubahan waktu yang dihabiskan untuk Wi-Fi, yang telah meningkat dari 33% pada kuartal ke-1 2022 menjadi 37% pada kuartal ke-3 2024 secara nasional.
Masih dari laporan yang dibuat oleh Opensignal, ketergantungan terhadap layanan Wi-Fi juga sangat bervariasi di seluruh Indonesia. Di beberapa kabupaten di Indonesia menunjukkan kurang dari 30% waktu terhubung ke Wifi, terutama di Sumatera, Sulawesi atau di Kepulauan Maluku. Dilain pihak, di banyak kabupaten di Jawa Timur, tercatat persentase waktu yang sangat tinggi di Wi-fi, seringkali melebihi 50%. Dengan demikian, akses ke konektivitas internet fixed broadband yang handal menjadi semakin penting di Indonesia.
