News
Xiaomi Tak Mau Latah Jual EV di Indonesia

Pasar Electric vehicle (EV) terutama mobil listrik di Indonesia kini semakin berkembang dengan semakin banyaknya mobil listrik yang berlalu lalang di kota besar seperti Jakarta. Hingga April 2024, jumlah mobil listrik di Indonesia mencapai 23.238 unit. Jumlah ini merupakan bagian dari total kendaraan listrik di Indonesia yang mencapai 133.225 unit. Bahkan kini di Jakarta sudah banyak berlalu lalang taksi asal Vietnam yang menggunakan mobil listrik sebagai armadanya.
Di dunia, pemain mobil listrik didominasi oleh pabrikan asal Tiongkok yang mencapai lebih dari 70% penguasaan pasarnya begitu pula di Indonesia. Salah satu produsen mobil listrik yang hingga kini masih belum memasarkan produknya ke Indonesia adalah Xiaomi. Merek yang selama ini kita kenal sebagai produsen smartphone ini juga memproduksi mobil listrik seperti SU7. Ada beberapa alasan mengapa Xiaomi Indonesia masih belum mau memasarkan SU7 ke Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan Wentao Zhao, Country Director Xiaomi Indonesia, di hadapan media mengungkapkan bahwa Xiaomi Indonesia masih belum akan memasukkan mobil listriknya ke Indonesia karena beberapa hal. Belum cukupnya infrastruktur mobil listrik di Indonesia menjadi alasan utama Xiaomi, Wentao mengungkapkan bahwa jika infrastruktur mobil listrik di Indonesia sudah siap maka Xiaomi akan menghadirkan mobil listriknya ke Indonesia.
Wentao juga mengungkapkan bahwa regulasi mengenai mobil listrik di Indonesia masih belum jelas sehingga masih membuatnya menunggu hingga semuanya jelas. Belum lagi pasar mobil listrik di Indonesia yang masih sangat muda sehingga wajib untuk diamati hingga beberapa tahun kedepan. Kemungkinan Xiaomi akan masuk ke pasar mobuil listrik di Indonesia dalam tiga tahun atau lebih hingga pasar mobil listrik di Indonesia sudah sangat siap.
Kegagalan penjualan mobil Hyundai IONIQ 6 di Indonesia menjadi pelajaran bagaimana pasar mobil listrik di Indonesia masih sangat labil dan belum stabil seperti pasar otomotif berbahan bakar fosil. Penjualan mobil listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun kontribusi penjualan mobil listrik terhadap total penjualan mobil nasional masih minim.
Strategi “Human x Car x Home” yang dipegang Xiaomi menunjukkan bahwa Xiaomi juga akan menghadirkan mobil listriknya ke Indonesia. Fokus Xiaomi pada tiga aspek ini menunjukkan pengembangan perangkat yang lebih personal dan adaptif dengan kebutuhan pengguna sehari-hari. Inovasi di sektor otomotif yang memungkinkan integrasi yang lebih baik antara teknologi smartphone dan kendaraan, memungkinkan pengguna untuk menikmati konektivitas yang lebih mulus antara mobil dan perangkat mobile mereka.
Xiaomi juga memiliki visi untuk menciptakan rumah pintar dengan berbagai perangkat AIoT yang terhubung, memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat seperti lampu, AC, atau perangkat lainnya melalui ponsel atau perangkat cerdas lainnya. Meski sudah cukup banyak perangkat AIoT yang di jual ke pasar Indonesia namun masih butuh penegmbangan lebih serius lagi agar perangkat Xiaomi benar-benar bisa terhubung di Indonesia.
Intinya adalah Xiaomi tak akan latah ikut-ikutan memasukkan mobil listriknya ke pasar otomotif Indonesia dan akan masuk jika memang pasar mobil listrik di Indonesia sudah benar-benar siap.
