Electric Vehicle
Perlukah TKDN Untuk Mobil Listrik
Dalam beberapa tahun terakhir populasi mobil listrik di Indonesia semakin pesat. Pada tahun 2024, jumlahnya mencapai 33.555 unit berdasarkan data Kementerian Perhubungan hingga November 2024. Angka ini merupakan bagian dari total 195.084 kendaraan listrik berbasis baterai yang tercatat, termasuk motor listrik dan kendaraan listrik lainnya. Meskipun motor listrik mendominasi, pertumbuhan mobil listrik juga tumbuh signifikan.
Pesatnya pertumbuhan mobil listrik di Indonesia tak lepas dari kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hingga efisensi yang bisa diberikan oleh mobil listrik. Jarak tempuh yang ditawarkan oleh mobil listrik kini semakin jauh sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya karena tidak terlalu kawatir akan cepat kehabisan daya selama perjalanan. Bahkan kini mobil listrik sudah bisa digunakan untuk mudik karena bisa menempuh jarak lebih dari 500 km.
Ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) juga masih menjadi pekerjaan rumah baik swasta maupun pemerintah. Namun demikian ketersediaan SPKLU terus meningkat dari tahun ke tahun terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang populace mobil listriknya sangat banyak. Hingga akhir tahun 2024, PLN berhasil menambah jumlah SPKLU hingga 299%, dari 1.081 unit di tahun 2023 menjadi 3.233 unit di tahun 2024. Selain itu, PLN juga telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU di 2.412 titik strategis di seluruh Indonesia.
AION Resmi Diproduksi di indonesia
Teknologi pengisian daya pada mobil listrik pun kini semakin canggih sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengisinya. Jika dulu mengisi daya mobil listrik membutuhkan waktu hingga ber jam-jam kini banyak produsen mobil listrik yang menggunakan teknologi pengisian daya cepat sehingga pengguna mobil listrik tak perlu menunggu waktu lama untuk mengisi daya. Pengisian daya mobil listrik kini rata hanya 30 menit untuk dapat mengisi daya hingga 70% bahkan 100%.
Iklim usaha yang semakin membaik membuat beberapa produsen mobil listrik kini bahkan memproduksi kendaraannya di Indonesia. Hyundai merupakan produsen mobil listrik yang pertama kali memproduksi mobil listriknya di Indonesia. Hyundai memiliki pabrik mobil listrik di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan bagian dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun, yang bisa ditingkatkan menjadi 250.000 unit. Di pabrik ini, Hyundai memproduksi mobil listrik seperti IONIQ 5 dan All New Kona Electric.
Sementara itu pabrikan mobil listrik asal Tiongkok yang memiliki populasi terbesar di dunia dan Indonesia juga mulai memproduksi mobil listriknya di Indonesia. Selain Hyundai tercatat ada Wuling, VinFast, dan BYD yang memproduksi mobil listriknya di Indonesia. Dan yang terbaru adalah GAC AION yang mulai mengoperasikan pabrik manufaktur kendaraan GAC di Indonesia yang merupakan Pabrik perakitan investasi IndomobilGroup melalui PT National Assemblers (NA) yang mengusung konsep “Lighthouse Factory”, pabrik yang didirikan ini merupakan perwujudan manufaktur cerdas yang ramah lingkungan, didukung teknologi terkini dan sistem produksi terintegrasi.
Semakin banyaknya produsen mobil listrik yang dibuat di Indonesia memberikan manfaat yang banyak bagi perekonomian Indonesia karena akan menyerap banyak tenaga kerja serta pendapatan dari pajak yang cukup tinggi. Apalagi beberapa produsen mobil listrik akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik untuk kebutuhan ekspor seperti BYD yang membuka pabriknya di Subang, Jawa Barat.

Suasana pabrik Manufaktur GAC yang sudah resmi beroperasi
Banyaknya komponent yang bisa diproduksi di Indonesia membuat potensi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada mobil listrik yang diproduksi di Indonesia juga semakin tinggi. Komponen terbesar pada mobil listrik adalah baterai, komponen ini kini sudah bisa diproduksi di Indonesia. Salah satu produsennya adalah PT HLI Green Power (hasil kolaborasi Hyundai dan LG) di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Sudah mapannya industri otomotif di Indonesia membuat industri mobil listrik lebih pesat perkembanganya dibanding industri yang lain. Hal ini membuat produsen mobil listrik yang akan memproduksi mobilnya di Indonesia tak harus membangun pabrik baru karena bisa menggunakan pabrik mobil yang sudah ada di Indonesia seperti yang dilakukan oleh IndomobilGroup yang memproduksi AION.
Pangsa pasar yang tinggi, infrastruktur yang memadai serta regulasi pemerintah yang ramah pada industri bakal memacu pertumbuhan mobil listrik di Indonesia. Jika komponen mobil listrik sudah banyak yang bisa dibuat di Indonesia maka secara otomatis TKDN pada mobil listrik akan terus meningkat serta Indonesia akan menjadi tempat favorit sebagai basis produksi mobil listrik dunia. Dan secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Jadi, perlukah aturan pemenuhan TKDN diberlakukan pada mobil listrik?