Connect with us

News

Pendapatan Indosat Ooredoo Tumbuh 6,9%

Published

on

Usai gonjang ganjing pergantian dirut di tubuh Indosat Ooredoo terbit pengumuman Indosat Ooredoo masih bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan seluler.  Kinerja Chris Kanter di awal 2019 ini terbilang bagus karena dapat memacu Indosat Ooredoo meningkatkan pendapatannya di triwulan pertama 2019.

Indosat Ooredoo mencatat pendapatan seluler TW1 2019 sebesar Rp4,9 triliun, meningkat sebesar 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara total pendapatan dibukukan sebesar Rp6,0 triliun meningkat sebesar 3,9% dibandingkan TW1 2018. Pertumbuhan ini utamanya disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan data sebesar 8,9% pada TW1 2019 dibandingkan TW1 2018, akibat pertumbuhan sebesar 69,2% YoY pada trafik data.

Apa yang dicapai Indosat ooredoo ini merupakan buah dari penggelaran jaringan secara masif yang dimulai pada tahun lalu. EBITDA pada TW1 2019 meningkat sebesar 4,2% YoY menjadi Rp2,2 triliun, dengan marjin EBITDA yang solid sebesar 35,7%. Indosat Ooredoo mencatat pengeluaran modal sepanjang TW1 2019 sebesar Rp2,2 triliun, tumbuh sebesar 66,4% dibanding periode yang sama tahun lalu, mempertahankan momentum intensif penggelaran jaringan 4G.

Basis pelanggan pada TW1 2019 tercatat sebesar 53,3 juta, menurun sebesar 44,6% dibandingkan TW1 2018, dengan rata-rata tingkat churn yang terus menurun ke 8,2%. Basis pelanggan menurun akibat implementasi aturan terkait registrasi kartu perdana yang diterapkan pada tahun 2018 lalu. Tingkat churn yang rendah mencerminkan loyalitas pelanggan yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut.

Sepanjang TW1 2019 ini Perseroan menambah 12.996 4G BTS dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat ini Perusahaan mengoperasikan total sebanyak 22.015 BTS 4G di 422 kota dengan cakupan populasi lebih dari 81%.

Pada TW1 2019, Indosat Ooredoo juga telah melunasi seluruh porsi utang bank dalam USD guna semakin mengurangi resiko perubahan mata uang asing (foreign exchange).

Layanan Seluler, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 80%, 17%, dan 3% terhadap pendapatan usaha terkonsolidasi yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019.

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada TW1 2019 adalah sebesar Rp26,5 ribu, atau naik sebesar Rp14,1 ribu dibanding TW1 2018.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *