Connect with us

News

Hingga 2024 BAKTI Rampungkan 5.321 BTS 4G

Published

on

20 Oktober 2024 adalah saat pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden.  Saat itu pula masa jabatan badan dan lembaga negara juga kan berakhir hingga serah terima jabatan, begitu pula dengan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo.  Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, BAKTI Kominfo ditugaskan untuk membuka layanan internet seluler 4G di daerah-daerah terluar, tertinggal dan terpencil atau 3T yang dikawal oleh sebuah satuan tugas atau Satgas BAKTI Kominfo.

Seiring dengan berakhirnya masa jabatan, Satgas BAKTI Kominfo menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi. Satgas yang diketuai oleh Sarwoto Atmosutarno ini menyampaikan keberhasilan untuk memberi rekomendasi penyelesaian masalah, terutama terkait pembangunan infrastruktur base tranceiver station (BTS) 4G dan Hot Backup Satellite (HBS).

Pada program BTS 4G, Satgas telah mengawal penyelesaian total proyek 5.618 BTS 4G bernilai capex Rp12,045 triliun dan opex sebesar Rp144,878 miliar per bulan. Per 18 Oktober 2024, dari target pembangunan 5.618 lokasi BTS 4G (sejumlah 628 BTS di antaranya yang berada dalam keadaan kahar terus diselesaikan) BAKTI telah berhasil menyelesaikan 5.321 lokasi on-air. Sejumlah 297 lokasi lainnya dalam tahap pembangunan karena terkendala masalah kahar keamanan di wilayah Papua.

Adapun untuk program HBS, sesuai dengan pertimbangan dan usulan dari manajemen BAKTI, Satgas merekomendasikan pengakhiran kontrak HBS dengan pengembalian 100% dan nilai cost of money sebesar Rp3,5 triliun.

“Kami telah menyelesaikan tugas kami dengan paripurna, terutama menyangkut dua isu besar di BAKTI Kominfo, yaitu BTS 4G dan HBS. Untuk BTS 4G kami memberi beberapa rekomendasi tentang keberlanjutan kontrak capex maupun kontrak operasional dan pemeliharaan. Juga rekomendasi solusi atas penyelesaian daerah kahar keamanan dan geografis. Untuk satelit HBS, kami merekomendasikan pengakhiran kontrak karena peluncuran satelit utama SATRIA 1 telah berjalan sesuai skenario dan anggarannya direalokasikan untuk penyediaan remote 2 terminal ground segment SATRIA 1, sehingga tidak membebani APBN rupiah murni,” papar Sarwoto Atmosutarno, Ketua Satgas.

Satgas dengan nama lengkap “Satuan Tugas Percepatan Penyelesaian dan Optimalisasi Program Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi dan Informasi pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika” ini bertugas untuk menyelesaikan kendala yang ada, melanjutkan dan menyelesaikan program-program dengan tepat waktu.  Hal ini karena program pembangunan BTS 4G untuk daerah-daerah tertinggal yang dikelola BAKTI Kominfo ini tersandung kasus korupsi yang melibatkan Mantan Menkominfo Jhonny G Plate.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *