Connect with us

Game

Survival War: Adventure RPG

Published

on

Bayangkan benda-benda di sekitar kita, yang kerap kita jumpai di rumah hingga jalan berubah menjadi mutan. Panik, nggak? Nggak panik? Masa nggak panik!? Ya pasti panik, lah. Itulah yang dirasakan karakter utama di Survival War… eh, tapi belum tahu juga, sih, doi karakter utama atau bukan. Nanti kita bahas sama-sama, ya.

Jadi, ceritanya karakter utama lagi makan siang sama keluarganya. Tiba-tiba meteor menghantam kota, meluluhlantakkan hampir seluruh struktur kota, dan yang paling parah, efek hantaman meteor tadi mengubah seluruh benda menjadi mutan. Ada lagi sebenarnya yang lebih parah, istri dan anak-anak si karakter utama menghilang dan konon katanya berada di rumah sakit, setidaknya itu yang dikatakan penyintas lainnya. Itu juga nanti dibahas, ya. Kita ke gameplay dulu.

Inti dari Survival War, Gadgetarian diwajibkan berkelana ke seluruh penjuru kota untuk membabat habis semua mutan yang ada sambil si karakter utama mencari keluarganya. Hmm… Dan untungnya Gadgetarian tidak akan sendirian karena nantinya akan ada beberapa penyintas lainnya yang ikut dalam pertempuran. Tidak usah bingung mengendalikan pertempuran karena semuanya berjalan otomatis. Gadgetarian hanya perlu menggerakkan kelompok penyintas ke area yang akan dituju. Mekanisme kendali ini juga akan dibahas… nanti tapi.

Ada dua tipe pertempuran di sini. Yang pertama pertempuran di jalan-jalan kota. Gadgetarian akan mengarahkan kelompok penyintas hingga ke tiap sudut kota untuk menghabisi mutan-mutan yang berkeliaran. Setiap mutan yang tumbang akan menjatuhkan makanan berupa daging ham yang akan menjadi salah satu material untuk melakukan upgrade skill tiap karakter. Yang kedua, pertempuran untuk membuka area baru dengan reward berupa koin, makanan dan material lainnya. Mekanisme keduanya sama-sama berjalan otomatis. Gadgetarian hanya perlu memilih karakter mana saja yang akan diterjunkan ke medan pertempuran. Ada pula mode dungeon dengan rewards berupa koin, kristal, tiket karakter, dan lain-lain.

Sebisa mungkin susunlah kelompok yang terdiri dari petarung jarak dekat, petarung jarak jauh, dan karakter yang memiliki kemampuan penyembuhan. Gadgetarian bisa mendapatkan karakter baru melalui aliran cerita dan tiket untuk summon karakter baru yang menggunakan sistem gacha. Jadi, game akan mencarikan secara acak. Dan slot untuk jumlah karakter yang masuk ke dalam tim inti akan bertambah setelah mencapai level tertentu. Selama permainan jangan takut kehilangan makanan saat kalah. Semua yang Gadgetarian dapatkan akan langsung tersimpan. Tidak ada pula power-up. Jadi, Gadgetarian benar-benar mengandalkan skill, senjata hingga aksesoris yang sudah ditingkatkan sebelumnya.

Seiring progres berjalan, Gadgetarian juga akan ditugaskan untuk mengatur markas yang di dalamnya terdapat berbagai fasilitas untuk menciptakan material yang dibutuhkan, seperti batu, kayu, daging ham, dan kristal untuk upgrade aksesoris, senjata termasuk meng-upgrade fasilitas-fasilitas yang ada, dan Gadgetarian bisa membuka fasilitas satu persatu seiring progres permainan berjalan alias ada fasilitas yang akan terbuka dan baru bisa diakses setelah mencapai level kesekian.

Sayangnya, untuk melihat detail info dari tiap bangunan atau fasilitas, Gadgetarian tidak bisa langsung tap dan pilih karena Gadgetarian harus menggerakkan karakter utama mendekati bangunan atau fasilitas terlebih dahulu, barulah bisa dipilih. Bahkan, untuk melihat-lihat area pun tidak bisa dengan menggeser layar, lagi-lagi tetap harus menggerakkan karakter dan payahnya kecepatan jalannya pun nggak cepet-cepet-banget. Ini kekurangan pertama yang terlihat jelas, kendali simpel yang ternyata tidak praktis.

Di markas tersebut, Gadgetarian bisa meningkatkan kemampuan tiap karakter, dan sesajen yang dibutuhkan untuk upgrade kemampuan, ya makanan tadi. Game ini juga menyediakan upgrade skill secara individu dan tim. Jadi, selain diwajibkan bikin jago tiap karakter, Gadgetarian juga jangan lupa untuk meningkatkan kemampuan secara kolektif, dan untuk melakukannya Gadgetarian cukup menyambangi fasilitas latihan dan membayarkan sejumlah koin yang dibutuhkan. Bahkan, peningkatan level Gadgetarian sebagai pemain juga bisa didapatkan dari baku hantam melawan mutan di jalanan. Singkatnya, ada banyak aspek yang bisa Gadgetarian upgrade.

Akan tetapi, sewaktu kami memainkan game ini ada yang bikin bingung. Di awal permainan ‘kan dijelaskan, tuh, kalau tujuan karakter utama untuk mencari keluarganya di rumah sakit. Namun, semakin lama bermain, semakin tidak jelas siapa karakter utamanya karena kami sebagai pemain bisa mencopot-pasang karakter sesuka hati. Suka-suka pemain, siapa yang ingin dijadikan ketua kelompok. Agak aneh, sih, untuk game yang diawali dengan narasi dan seolah-olah aspek cerita akan mengikat kuat, tapi ujung-ujungnya elemen cerita malah kayak hilang gitu aja. Padahal level permainan kami sudah cukup jauh, loh.

Kirain, ya, setiap ketemu karakter baru nantinya akan diinfokan lokasi rumah sakitnya di mana, terus karakter utama akan menuju lokasi dengan cara mengalahkan mutan-mutan sambil membuka area baru. Ternyata enggak. Karakter baru bisa didapatkan dari tiket, dan bahkan karakter utamanya dimasukkan ke dalam tim cadangan juga bisa. Akhirnya, ya hanya sekadar membabat habis semua mutan saja. Apa maininnya harus benar-benar sampai tamat, ya? Emangnya kami senganggur itu, gak ada kerjaan lain!? Makanya, Gadgetarian saja yang cari tahu. Kalaupun tidak peduli dengan ceritanya, seenggaknya gameplay-nya seru, kok. Cussss, langsung download.

GRATIS

(Google Play)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *