News
BAKTI Kebut Pembangunan Jaringan Internet di Papua dan Papua Barat

Pemerintah melalui BAKTI Kominfo terus melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah 3T (terdepan, teluar, tertinggal) di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang dipercepat pembangunannya adalah wilayah Papua dan Papua Barat. Kedua wilayah ini mendapat perhatian serius dari pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur telekomunikasi sejak beberapa waktu lalu.
Untuk segera mewujudkannya, Pemerintah menggandeng pihak swasta baik peralatannya maupun operasional layanannya seperti dengan Telkomsel selaku operator seluler. BAKTI juga menggandeng pihak lain untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti BTS. Hal ini sejalan dengan program awal BAKTI dimana 1 desa akan terdapat 1 BTS dan diharapkan kedepannya akan menarik operator seluler untuk membangun BTS tambahan.
Feriandi Mirza, Kadiv Infrastruktur Lastmile Backhaul BAKTI, menyatakan bahwa untuk 2 provinsi ini memiliki rencana aksi cepat yang terfokus pada pembangunan jaringan back bone Palapa Ring Timur, BTS 4G, dan akses internet. Nantinya akan makin lengkap dengan kehadiran satelit multifungsi SATRIA dan solusi ekosistem digital untuk pengembangan SDM setempat.
Wilayah Papua yang terdiri dari pegunungan dan lautan membuat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah ini menjadi tidaklah mudah. Karenanya digunakan kombinasi beberapa teknologi menyesuaikan kondisi alam Papua. Palapa Ring Timur yang dibangun sepanjang 7003 km mengusung teknologi radio microwave untuk wilayah pegunungan dan fiber optic di darat dan laut. Hingga kini jaringan Palapa Ring sudah melalui 41 kota/kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat.
BAKTI akan membangun 5.204 BTS 4G di kedua provinsi ini selama kurun waktu 2021—2022 yang terbagi dalam 3 paket pembangunan. Program ini membuat ketersediaan BTS di Papua melonjak karena sebelumnya hanya terdapat 457 BTS seluruh wilayah Papua. Total anggaran yang disediakan tahun 2021 ini khusus untuk pembangunan BTS mencapai 11—12 triliun rupiah yang bersumber dari pendanaan pnbp non blu dan Rupiah Murni.
Beberapa waktu lalu juga telah diresmikan menara Base Transceiver Statio
Untuk mendukung proyek BAKTI BTS 4G ini, ZTE menyediakan infrastruktur komunikasi seluler aktif, termasuk BTS, MW, IP RAN, Surveillance Platform, Power System, Network Management System, dan beberapa sistem pendukung layanan di area Papua. Semua upaya sudah dilakukan pemerintah melalui BAKTI Kominfo untuk mewujudkan pemerataan pembangunan telekomunikasi terutama jaringan internet yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua dan daerah 3T lainnya.
Tantangan alam yang ‘istimewa’ melebihi daerah lain di Indonesia membutuhkan komitmen dan kerja ekstra yang harus dilakukan bersama antara pemerintah pusat, yang diwakili oleh BAKTI Kominfo, dan pemerintah daerah. Semestinya kita tak usah memperdulikan ICT Development Index Indonesia yang menduduki rangking ke-111 dari 176 negara karena memang geografis negara kita berbeda dibanding negara-negara tetangga apalagi jika dibandingkan dengan Singapura yang luasnya hanya seluas Jakarta. Kita hanya perlu membangun dan terus membangun hingga pemerataan pembangunan tercapai.
