News
Tren Lanskap Aplikasi dan Tuntutan Perekonomian Digital

Di era serba digital saat ini perusahaan besar harus mau melakukan transformasi digital mengikuti perkembangan jaman. Transformasi digital telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut dalam melakukan transformasi digital.
F5 Networks mengumumkan laporan hasil survey yang dilakukan oleh State of Application Services (SOAS) 2020: Edisi Asia Pasifik. Hasil survei tahun ini menunjukkan banyak perusahaan mulai menyadari manfaat dari meningkatnya skala dan kecepatan aplikasi yang mereka jalankan dalam bisnis mereka. Namun hal ini dapat menimbulkan kerumitan ketika sebuah perusahaan berupaya mempertahankan infrastruktur lama. Namun dilain pihak malah semakin mengandalkan beberapa public cloud dan private cloud, serta mengimplementasikan arsitektur aplikasi modern dalam menghadapi lanskap ancaman yang terus berubah dan semakin canggih.
Pada saat yang bersamaan, perusahaan-perusahaan menerapkan lebih banyak layanan aplikasi yang didesain untuk mempercepat implementasi di lingkungan public cloud dan container-native, seperti service mesh dan ingress control. Data survei SOAS 2020 mengindikasikan bahwa tren ini akan semakin cepat ketika perusahaan-perusahaan semakin mahir dalam memanfaatkan data yang dihasilkan oleh ekosistem aplikasi mereka.
F5 mengungkap uniknya pandangan para pelaku bisnis yang membentuk tren lanskap aplikasi dan bagaimana perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik bertransformasi untuk memenuhi tuntutan perekonomian digital. Sebanyak 82% perusahaan di Asia Pasifik telah melakukan transformasi digital dengan menekankan pada kecepatan, namun diantara 86% perusahaan yang sudah berada di lingkungan multi-cloud masih berjuang dalam mengamankan portofolio aplikasi mereka.
Dalam survey juga terlihat bahwa 71% perusahaan di Asia Pasifik (global 73%) melakukan otomasi jaringan untuk meningkatkan efisiensi. Hal ini mengingat bahwa penggerak utama transformasi digital adalah optimalisasi TI dan proses bisnis, sehingga sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut melakukan otomasi jaringan. Terungkap pula bahwa 68% perusahaan di Asia Pasifik (global 69%) menggunakan 10 atau lebih layanan aplikasi.
