Connect with us

News

Pelanggan 5G Akan Mencapai 630 juta

Published

on

Layanan 5G yang kini semakin berkembang di Asia Tenggara termasuk Indonesia membuat pengguna layanan antusias untuk menggunakan layanan super cepat ini.  Menurut Ericsson Mobility Report baru-baru ini, jumlah langganan 5G di Asia Tenggara dan Oseania diperkirakan akan mencapai 630 juta pada tahun 2030, atau sekitar 49% dari total langganan seluler di kawasan tersebut pada saat itu. Trafik data per smartphone diperkirakan akan meningkat dari 19 GB/bulan pada 2024 menjadi 38 GB/bulan pada 2030.

Indonesia sebagai negara yang sudah menghadirkan layanan 5G diperkirakan jumlah pelanggannya juga akan terus meningkat mengingat semakin banyaknya perangkat smartphone yang sudah menggunakan teknologi 5G digunakan oleh masyarakat di Indonesia.  Harga smartphone 5G yang kini semakin terjangkau juga bakal menjadi potensi yang bagus bagi penyedia layanan komunikasi untuk terus mengembangkan infrastruktur jaringan 5G di Indonesia.

Daniel Ode, Acting Head of Ericsson Indonesia, mengatakan, “Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi yang kuat dalam memanfaatkan 5G untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih bernilai bagi konsumen maupun industri. Kami melihat momentum yang positif di pasar seperti Singapura dan Australia, di mana adopsi 5G sudah berjalan dengan baik. Kami yakin Indonesia dapat meraih manfaat serupa begitu spektrum yang memadai tersedia. Ericsson senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Indonesia secara menyeluruh melalui teknologi mutakhir dan keahlian global kami di bidang 5G.”

Melalui ulasan, wawasan, dan studi kasus pelanggan/mitra, EMR Juni 2025 menyoroti kemampuan 5G Standalone (5G SA) dan 5G Advanced dalam menciptakan peluang monetisasi bagi CSP secara global berdasarkan berdasarkan pengiriman nilai daripada volume data.  Banyaknya perangkat Ericsson yang digunakan oleh penyedia layanan komunikasi seperti Telkomsel dalam memberikan layanan 5G bagi pelanggannya menjadi peluang bagi Ericsson untuk terus berkembang di Indonesia.

Laporan ini menyoroti bagaimana CSP mengejar peluang komersial baru dengan menawarkan layanan konektivitas yang terdiferensiasi kepada konsumen, pelaku usaha, dan otoritas publik. Kasus penggunaan meliputi produksi video/broadcast, sistem point of sale, acara/arena, game, Fixed Wireless Access, jaringan privat virtual, dan produktivitas perusahaan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *