Connect with us

News

XL Axiata Raup Laba Bersih Rp 1,5 triliun Pada Kuartal I

Published

on

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menutup Q1 2020 dengan kinerja yang baik di tengah kompetisi industri telekomunikasi dan data yang makin sengit. Dalam laporannya, selama Q1 2020 ini XL Axiata mampu mempertahankan kinerjanya yang biasanya sangat berat. Pendapatan meningkat sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). EBITDA juga meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi IFRS16, sehingga pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun.

Anjuran pemerintah untuk belajar dan bekerja dari rumah membuat trafik layanan data XL Axiata meningkat cukup tinggi yaitu 15%.  Secara keseluruhan total trafik sepanjang triwulan 1 tersebut meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 7% dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ). Hal ini memicu kenaikan revenue untuk Q1 sebesar Rp 6,5 triliun, naik 9% YoY.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator. Namun, momentum positif dari kinerja 2019 ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di triwulan 1 2020.”

Berbeda dengan operator seluler lain yang mengalami kerugian karena selisih kurs, XL Axiata mengalami kerugian selisih kurs karena pada akhir Maret 2020, XL Axiata tidak memiliki utang dalam mata uang US Dollar, dengan komposisi 46% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan. Neraca perusahaan juga tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah proses penjualan menara. Rasio hutang bersih terhadap EBITDA juga ada di bawah 1x. Free Cash Flow (FCF) perusahaan juga dalam kondisi yang sehat, meskipun ada kenaikan pada komitmen untuk keperluan capex dan roll-out 2020. FCF meningkat 82% YoY menjadi Rp 1,4 triliun.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *