News
Cloudera Menghadirkan Analitik Big Data
Cloudera, penyedia global manajemen data dan platform analitik yang dibangun pada Apache Hadoop dan teknologi open source terbaru, mengumumkan peningkatan teknologi baru untuk platform utamanya yang akan mempermudah perusahaan dalam menggunakan infrastruktur cloud elastis yang dibutuhkan guna meningkatkan nilai bisnis yang signifikan dari semua data mereka. Cloudera juga mengumumkan teknologi ini menghasilkan momentum yang signifikan bagi para pelanggan yang menjalankan lingkungan produksi pada infrastruktur cloud publik.
Perpindahan menuju cloud merupakan suatu prioritas utama bagi para CIO pada tahun 2016 di seluruh dunia. Menurut Gartner Survey Analysis, Adopsi Cloud Lintas Industri Vertikal Menunjukkan Lebih Banyak Persamaan Daripada Perbedaan, yang dirilis pada bulan Februari 2015, pembelanjaan TI di cloud publik berkembang pada CAGR tahun ke-lima sebanyak 18% hingga 2018, yang merupakan bukti tambahan bahwa pembelanjaan cloud jauh melampaui pembelanjaan IT dengan tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Seorang analis industri lainnya, Tony Baer dari Ovum mengatakan bahwa cloud adalah tempat terjadinya gelombang Hadoop berikutnya. Ovum mengatakan bahwa peralatan dan pemanfaaatan cloud akan mendorong gelombang adopsi besar Hadoop dan analitik big data selanjutnya.
“Kami menggunakan Cloudera Enterprise pada AWS untuk merekam dan memproses ribuan peristiwa penting pada skala kami guna menyediakan klien perbankan kami dengan wawasan unik terkait para pelanggan mereka yang mendorong pertumbuhan pendapatan,” kata Kaushik Deka, chief technology officer and director of engineering, Novantas.
Banyak perusahaan enterprise, termasuk Adecco, Airbnb, GoPro, Nielsen, Novantas dan lain-lain, menjalankan Cloudera Enterprise pada infrastruktur cloud publik. Banyaknya perusahaan yang menggunakan layanan cloud hibrid, multi–cloud, atau cloud tunggal diantaranya karena dapat menghemat biaya pembelian. Selain itu penghematan juga bisa dilakukan dari sisi konfigurasi dan pemeliharaan hardware on-premise yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi big data.
Selain itu penggunaan layanan cloud hibrid, multi–cloud, atau cloud tunggal juga dapat meningkatkan kemampuan para teknisi dan analis data untuk menanggapi masalah bisnis melalui penyediaan self-service. Perusahaan pun dapat mengurangi rekam jejak data center yang dimiliki perusahaan.