News
Expo Prukades 2017 Agar Desa Bisa Bersaing di Era Digital

Saat ini seluruh dunia termasuk Indonesia telah memasuki era digital dimana semua bidang industri dan ekonomi tak bisa lepas dari dunia digital. Berkembangnya dunia e-commerce di Indonesia menjadi sebuah bukti bahwa era digital telah masuk ke dalam semua aspek kehidupan ekonomi di Indonesia. Dengan berkembangnya e-commerce di Indonesia membuka peluang bagi masyarakat untuk memajukan usahanya dengan bantuan internet. Dengan kemajuan teknologi dan makin banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadi peluang bagi tumbuh kembangnya ekonomi kota dan juga di desa.
Makin baiknya infrastruktur telekomunikasi yang dibangun hingga ke pelosok tanah air membuat internet kini makin mudah masuk ke desa-desa. Keadaan ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan sektor perekonomian di desa desa. Karena dengan masuknya internet ke desa-desa akan turut pula membantu memasarkan produk-produk asli dari setiap daerah yang ada di Indonesia menjadi lebih mudah. Dengan internet pula maka produk-produk yang dihasilkan oleh desa-desa tersebut akan mudah pula dipasarkan hingga ke penjuru dunia.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi berbasis broadband hingga ke pelosok tanah air sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu melalui program internet masuk desa yang digagas oleh Kementerian komunikasi dan informasi. Kementerian komunikasi dan informasi telah memiliki program Desa broadband terpadu yang menjanjikan pembangunan akses internet di beberapa kabupaten. program Desa broadband terpadu ini merupakan program penyediaan akses internet secara berkala yang dimulai sejak tahun 2015 lalu dan akan terus dikembangkan setiap tahunnya yang dibangun di 50 desa tertinggal di seluruh wilayah Indonesia. Dari informasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal pada tahun 2016 tercatat ada 80 Kabupaten dari total 122 kabupaten di seluruh Indonesia merupakan Daerah Tertinggal. Kenyataan ini membuat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal menggenjot perekonomian di desa tertinggal tersebut dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi berbasis digital.
Untuk itu Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau kemendesa mengadakan sebuah pameran atau yang diberi nama Expo perkades 2017 di Jakarta. Acara ini dilaksanakan di Thamrin City Jakarta mulai dari tanggal 28 Juli hingga 30 Juli 2017 untuk memperkenalkan produk-produk dari berbagai daerah. dalam Expo ini hadir beberapa daerah dari beberapa provinsi di Indonesia dengan membawa aneka produk-produk lokal mereka untuk diperkenalkan kepada khalayak di Jakarta.
Acara ini dibuka secara resmi oleh menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro sanjoyo yang juga dihadiri oleh beberapa kepala daerah yang juga membuka stand di acara ini. Dalam pidatonya saat pembukaan acara ini Eko Pujo Sanyoto mengungkapkan bahwa keadaan perekonomian Global yang tak menentu membuat Indonesia bisa memetik keuntungan dari naiknya beberapa harga komoditas alam yang banyak juga dihasilkan oleh Indonesia. Beberapa komoditas yang kini mulai merangkak naik harganya di pasar global adalah kopi. Kenaikan harga pop kopi akan membuat para petani kopi di Indonesia bisa meraih untung lebih baik. Dengan kemudahan mengakses internet hingga ke pedesaan akan membuat masyarakat penghasil kopi dan juga produk-produk lainnya bisa dengan mudah dipasarkan ke berbagai belahan dunia.
Tak hanya komoditas alam beberapa komoditas seperti kerajinan tangan juga memiliki peluang yang sangat besar untuk dipasarkan di dunia internasional terutama dengan bantuan internet. Dengan bantuan internet yang mumpuni ini masyarakat pedesaan dapat dengan mudah dan dengan cepat bisa memasarkan seperti sarung topi dan juga kerajinan kerajinan tangan lainnya dan negara negara tujuan ekspor seperti di Eropa Asia dan Amerika. Hadirnya Expo kali ini menjadi sebuah batu loncatan agar produk-produk dari desa di seluruh penjuru tanah air terutama desa tertinggal dapat dikenal dan diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
