Coffee Break
Ini Dia Fakta Keunggulan Qualcomm Snapdragon 865 Plus Elite Gaming
Gadgetarian pasti sering mendengar istilah mabar atau singkatan dari main bareng. Istilah yang sering diucapkan oleh penggemar game online atau mobile gaming ini adalah istilah yang sering diucapkan ketika beberapa penggemar gaming berkumpul. Menggunakan jaringan internet cepat dan ponsel yang mumpuni untuk bermain game adalah modal utama mabar. Kalau keduanya sudah terpenuhi baik internet maupun perangkatnya maka mabar akan berlangsung seru.
Umumnya para pemain mobile game menggunakan komputer atau ponsel untuk bermain game. Pemain game dibagi menjadi dua kategori yaitu pemain game profesional dan amatir. Jika Gadgetarian sering mabar dan bermain game untuk hobi atau kesenangan saja maka Gadgetarian masuk kategori amatir. Sedangkan pemain game profesional adalah pemain game yang memang menjadi profesinya dengan mengikuti banyak turnamen dengan sponsor. Untuk pemain game profesional seperti ini memerlukan perangkat seperti komputer maupun ponsel yang sangat mumpuni untuk bermain game.
Namun Gadgetarian yang hobi bermain game bukan berarti tak perlu bermain game dengan menggunakan perangkat yang mumpuni untuk bermain game seperti pemain profesional. Ada ponsel dengan kemampuan tingkat tinggi yang di desain untuk bermain game. Ponsel yang disebut sebagai ponsel gaming ini memiliki spesifikasi kelas atas terutama pada chipsetnya.
Pasar mobile game sendiri dipenuhi oleh para pemain yang menjalankan aplikasi game di smartphone. Hal ini karena populasi smartphone yang sangat tinggi di dunia melebihi populasi komputer dan juga tablet. Hal ini menandakan betapa populernya smartphone di dunia tak hanya karena harganya yang terjangkau namun juga wujudnya yang praktis digunakan dimana saja. Meski menawarkan layar yang lebih besar, jumlah gamers di tablet tidaklah sebanyak gamers di smartphone, apapun merek dan ukuran layarnya.
Produsen smartphone pun tergerak untuk selalu menghadirkan smartphone yang punya performa gaming yang bagus begitu pula dengan produsen chipset. Mereka berlomba-lomba menawarkan chip CPU dan GPU yang game ready. Contohnya adalah Qualcomm dengan prosesor seri Snapdragon 865 Plus yang mereka sebut-sebut sebagai Elite Gaming. Prosesor ini menawarkan performa tertinggi yang ada saat ini, dan digunakan oleh smartphone yang benar-benar menawarkan performa tertinggi. Termasuk untuk gaming.
Dari sisi spesifikasi, Qualcomm tidak membedakan antara seri Snapdragon 865 Plus dengan varian Snapdragon 865. Mereka hanya meningkatkan kecepatan Adreno 650 GPU-nya hingga 10 persen, serta meningkatkan clock speed CPU-nya dari 2.84GHz di Snapdragon 865 standar menjadi 3.1GHz pada Snapdragon 865 Plus. Kecepatan prosesor yang menembus angka 3GHz ini merupakan yang pertama di industri mobile dan tak berlebihan kalau Qualcomm menyebut Snapdragon 865 Plus ini sebagai prosesor Elite Gaming.
Hingga kini banyak ponsel premium yang menggunakan prosesor paling bertenaga ini untuk mendukung kemampuan multi tasking ponselnya. Salah satu smartphone yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 865 Plus yang juga merupakan smartphone gaming pertama di Indonesia yang memanfaatkan chip tersebut adalah ASUS dengan seri ROG Phone 3.
Meskipun banyak produsen lain yang hadir di segmentasi gaming, akan tetapi dari sisi performa, sejauh ini belum ada perangkat yang beredar di pasaran, yang menawarkan kinerja lebih baik dibanding Snapdragon 865 Plus untuk bermain game.
Sebelum hadirnya ASUS ROG Phone 3, kita sudah melihat beberapa varian smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 865 di Indonesia. Dan beberapa di antaranya pun menyasar segmen high end gaming. Contohnya adalah Black Shark 3 yang juga menjadi kompetitor secara head to head dengan ROG Phone 3.
Kali ini, kita akan sedikit mengulas perbandingan performa antara prosesor Qualcomm Snapdragon 865 Plus yang terpasang pada ROG Phone 3, dengan Snapdragon 865 standar seperti yang digunakan pada Black Shark 3. Sejauh apa perbedaan performa smartphone dengan kedua chipset flaghship level dari Qualcomm tersebut?
Snapdragon 865 Plus vs Snapdragon 865
Agar lebih imbang dalam melakukan pengukuran, kedua smartphone yang dibandingkan memiliki konfigurasi RAM dan storage yang sama persis. Ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana selisih performa Snapdragon 865 Plus dibandingkan dengan Snapdragon 865 biasa.
Berikut ini spesifikasi teknis kedua smartphone yang bersangkutan:
Bagaimana perbandingan performanya? Pertama-tama, kita bandingkan performa yang diraih untuk masing-masing smartphone menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu Benchmark v8.
Dari pengujian, skor total yang dihasilkan oleh Snapdragon 865 Plus yang dimiliki oleh ROG Phone 3 mencapai 642 ribuan. Sementara Snapdragon 865 standar yang terpasang pada Black Shark 3 mencatat angka 570 ribuan. Terlihat, peningkatan performanya mencapai sekitar 11 persen.
Di pengujian benchmark 3DMark Slingshot Extreme OpenGL, Qualcomm Snapdragon 865 Plus pada ROG Phone 3 berhasil meraih angka 10.968 poin. Sementara untuk Snapdragon 865, skornya tercatat pada 9.820 poin.
Pada pengujian ini, kita bisa melihat sekitar 11 persen peningkatan dari Snapdragon 865 ke 865 Plus dan ini juga masih sesuai dengan klaim Qualcomm bahwa Snapdragon 865 Plus menawarkan performa sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Snapdragon 865, khususnya pada aplikasi 3D dan gaming.
Pada aplikasi Gfx Bench, yang secara spesifik melakukan pengujian pada performa grafis, Qualcomm Snapdragon 865 Plus menawarkan lonjakan performa yang signifikan dibandingkan dengan Qualcomm Snapdragon 865 standar. Peningkatannya bisa mencapai 60 persen.
Lalu, apakah melulu performa gaming yang meningkat? Terakhir kita melakukan pengujian menggunakan aplikasi PCMark 10 di aspek Work 2.0.
Pada aplikasi pengujian simulasi produktivitas, mulai dari web brosing, menjalankan aplikasi office sampai editing multimedia, terlihat pula peningkatan yang ditawarkan Qualcomm Snapdragon 865 Plus dibanding seri Snapdragon 865 biasa.
Kesimpulan
Dari beberapa uji benchmark tadi terlihat keunggulan smartphone yang menggunakan Snapdragon 865 Plus. Tidak salah kalau Qualcomm menghadirkan Snapdragon 865 Plus untuk segmen smartphone gaming. Performanya pada aplikasi 3D dan grafis terbukti menawarkan sesuatu yang lebih, meskipun sebenarnya smartphone yang menggunakan Snapdragon 865 standar pun sudah kencang.
Jika Gadgetian adalah seorang gamers profesional, atau gamers yang ingin merasakan sensasi bermain game di perangkat terbaik, sebaiknya pilih perangkat yang sudah mengintegrasikan chipset Qualcomm Snapdragon 865 Plus di dalamnya. Dan untuk saat ini di Indonesia, smartphone gaming yang sudah memanfaatkan teknologi terbaik dari Qualcomm tersebut adalah ASUS dengan seri ROG Phone 3.
Apalagi ASUS ROG Phone 3 sudah menggunakan layar dengan frame rate tinggi hingga 144Hz yang akan membuat Gadgetarian semakin nyaman dalam bermain game yang membutuhkan frame rate tinggi. Game seperti Mortal Kombat, Lara Croft GO, Batman: The Enemy Within atau Injustice 2, semuanya sudah mendukung 144fps. Game-game lain yang mendukung frame rate 120Hz bahkan jauh lebih banyak lagi.