News
5G Telkomsel Hadir Dimanapun Dibutuhkan

Setelah Telkomsel mendapatkan Surat Keterangan Layak Operasi (SKLO) dan Kemenkominfo untuk komersialisasi layanan 5G, Telkomsel terus menggenjot implementasinya. Setelah beberapa wilayah di Jakarta, 5G Telkomsel terus diterapkan di 8 kota lainnya seperti Medan, Batam, Bandung, Surakarta, Surabaya, Bali, Makassar, dan Balikpapan. Meski sudah tersedia di banyak kota namun layanan 5G Telkomsel masih sangat terbatas. Masih sangat jauh dibanding dengan layanan 4G LTE yang sudah banyak tersedia hingga pelosok.
Layanan 5G yang juga disebut sebagai layanan internet ultra cepat ini sayang jika hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi karena 5G diharapkan menjadi enabler untuk digital connectivity. Sehingga nantinya layanan 5G bisa berdaya guna bagi masyarakat bukan malah menjadi pemborosan kuota. Karenanya layanan 5G akan sangat cocok dengan kebutuhan industri yang semakin moderen dan membutuhkan efisiensi yang tinggi. Layanan 5G untuk industri menjadi salah satu jawaban agar produktifitas di semua sektor industri akan semakin meningkat. Itulah mengapa Telkomsel akan lebih fokus menyediakan layanan 5G untuk industri.
Dalam sebuah wawancara secara daring, VP Technology Strategy Telkomsel, Indra Mardiatna mengungkapkan bahwa “ Ke depan, 5G diharapkan menjadi enabler untuk digital connectivity. Harapannya ada kolaborasi untuk use case 5G dari seluruh ekosistem di Indonesia, baik dari industri, startup dan sebagainya sehingga bisa berdaya guna untuk masyarakat dan memaksimalkan 5G itu sendiri. Pada akhirnya, hal ini akan mengakselerasi transformasi digital Indonesia sejalan dengan tema Industry 4.0. Telkomsel berpendapat bahwa 5G tidak bisa berdiri sendiri. Jika 5G Telkomsel hanya berdiri sendiri, jatuhnya hanya connectivity. Makanya diperlukan hand in hand ecosystem”.
Itulah mengapa pada saat launching Telkomsel berusaha menggandeng seluruh stakeholder ecosystem baik enterprise seperti di Batam dan juga akademisi seperti ITB. Berbicara 5G tak hanya internet ultra cepat dengan kecepatan hingga diatas 1Gbps, namun juga memiliki latensi yang rendah dibawah 5ms serta kapasitas yang lebin besar. Karenanya sayang jika hanya digunakan untuk conectivity karena tidak akan bermanfaat banyak. Apalagi kapasitas yang besar untuk serving ke IoT atau machine to machine communication akan sangat bermanfaat utntuk kehidupan seharai-hari seperti smart home dan juga industri.
Masih menurut Indra, layanan 5G Telkomsel akan fokus untuk industri karena akan lebih banyak manfaatnya selain wilayahnya yang sudah terorganisir. Industri yang hadir di beberapa kawasan akan lebih mudah menghadirkan layanan 5Gnya ketimbang jika untuk perorangan yang terpencar-pencar. Intinya Telkomsel akan menghadirkan layanan 5G dimana saja selama diwilayah itu dibutuhkan, seperti yang sudah dilakukan Telkomsel dengan menghadirkan layanan 5G di wilayah perumahan atau residence dengan penggunaan layanan 5G yang tinggi.
Namun bukan berarti industri harus menggunakan layanan 5G untuk meningkatkan produktifitas, jika industri cukup membutuhkan layanan 4G maka Telkomsel alan memberikan layanan yang terbaik, dan jika industri membutuhkan layanan 5G maka Telkomsel akan mensupportnya. Penggunaan 5G untuk industri kebanyakan di sisi otomatisasi robotik terutama di manufaktur. Sementara untuk pertambangan layanan 5G misalnya untuk remote heavy machinery di area yang sulit, karena latensi untuk remote cukup handal dan juga pemanfaatan drone untuk monitoring di daerah pertambangan dengan visual video HD.
Smart home yang kini menjadi tren juga menjadi perhatian bagi Telkomsel untuk menggelar layanan 5G di perumahan-perumahan yang sudah banyak menerapkan smart home. Untuk itu Telkomsel sudah menggelar Fixed wireless acces yang dapat mengupgrade kebutuhan bandwith konsumen, misalnya jika untuk kebutuhan keluarga dengan kecepatan di atas 100 Mbps, membutuhkan Telkomsel Orbit 5G. Nah dengan demikian layanan 5G terutama dari Telkomsel tidak akan serta merta nationwide atau tersedia di seluruh wilayah Indonesia namun dilihat dulu seberapa besar keperluannya dan juga seberapa banyak ponsel 5G digunakan di wilayah itu.
