News
Buntut Pembongkaran Menara Telekomunikasi di Bali, XL Axiata Paling Terzolimi
Kasus pembongkaran beberapa menara telekomunikasi oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Bali beberapa waktu lalu hingga kini masih belum ada penyelesaiannya. Hal ini membuat operator seluler yang terdampak kasus ini menderita kerugian yang tidak sedikit terutama kerugian imaterial. Hal ini karena selama menara telekomunikasi tak berfungsi karena pembongkaran, kualitas jaringan XL Axiata tidak seperti biasanya.
Ditemui disela-sela acara Rapata Umum Pemegang Saham PT XL Axiata Tbk. di Jakarta, Direktur XL Axiata Gede Darmayusa mengungkapkan kepada TPLUS Magz bahwa pembongkaran menara telekomunikasi di Bali membuat jaringan XL Axiata disana tidak bisa maksimal bahkan pelanggannya hanya bisa menangkap sinyal 2G bahkan EDGE. “XL Axiata merupakan operator seluler yang paling kena dampak dibanding operator seluler lain karena kebetulan karena Network kami juga lebih banyak dibandingkan dengan operator yang lain. Kerugian material belum kami hitung namun yang terbesar adalah kerugian imaterial karena banyak pengguna XL Axiata yang mulai beralih menggunakan operator lain, ujara Gede.”
Baca juga: Pemda Badung Bongkar Menera Telekomunikasi, Sebagian Bali Terancam Blank Spot
Lebih lanjut Gede mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyesalkan kejadian ini karena tidak hanya operator seluler yang dirugikan namun juga pelanggannya. XL Axiata berharap kondisi ini akan segera pilih dan BTS XL Axiata dapat beroperasi kembali dan kami akan fokus untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan karena bukan merupakan pekerjaan mudah untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan XL Axiata dan memerlukan waktu yang lama.
Perekonomian Bali yang berpusat di Badung membuat kondisi ini sangat berpengaruh pada roda perekonomian terutama pariwisata. XL Axiata yang memiliki pelanggan sangat banyak di Bali khususnya wilayah Badung menjadi pihak yang merasa paling terzolimi atau paling dirugikan. Gede juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera memulihkan layanan 4G disana dan mengembalikan Bali sebagai pulaunya XL.