News
IONIQ 5 Kendaraan Listrik Produksi Lokal Pertama di Indonesia
Industri otomotif di Indonesia sudah sangat berkembang sejak jaman orde baru dengan hadirnya banyak pabrik mobil yang muncul di Indonesia. Tak hanya pabrik perakitan mobil yang tumbuh di Indonesia, industri yang memproduksi komponen otomotif pun bermunculan di Indonesia. Hal ini membuat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada produk otomotif Indonesia menjadi tinggi dan terus meningkat.
Kini Indonesia memasuki era kendaraan listrik, dimana pemerintah mendorong tumbuhnya industri electric vehicle (EV) di Indonesia. Beberapa kebijakan diberikan termasuk memberikan subsidi kepada motor listrik dengan memberikan subsidi Rp 7 juta kepada peambeli motor listrik. Hasilnya populasi motor listrik di Indonesia terus meningkat dan semakin sering kita lihat lalu-lalang di jalanan kota-kota besar. Dikutip dari DetikOto, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi mengatakan, populasi motor listrik di dalam negeri hingga sekarang sudah mencapai 100 ribu unit.
Di sektor mobil listrik, Hyundai menjadi pionir di Indonesia dengan menghadirkan beberapa varian mobil listrik yang sudah hadir beberapa tahun lalu. Mobil listrik Hyundai yang paling banyak terjual adalah IONIQ 5 yang menguasai populasi di jalanan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Tak hanya menguasai populasi kendaraan listrik di Jakarta, IONIQ 5 merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia.
Sama halnya dengan Pony dan Pony Coupe Concept, IONIQ 5 juga menjadi milestone penting bagi Hyundai. Dulu, Pony dan Pony Coupe Concept sukses memajukan industri otomotif Korea Selatan dan mengantarkan Hyundai ke pasar global. Kini, IONIQ 5 menandai upaya Hyundai dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif global, termasuk di Indonesia. IONIQ 5 sendiri adalah mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia melalui fasilitas perakitan di pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat.
Produksi Ioniq 5 di Tanah Air sudah berlangsung sejak April 2022, dan bahkan Hyundai mengklaim telah memiliki Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) 40 persen dan akan bertambah menjadi 60 persen pada 2024. Hal ini karena mobil listrik memiliki komponen yang lebih sedikit dibanding mobil berbahan bakar minyak sehingga industri ototmotif Indonesia semakin mudah memenuhi TKDN.
Dengan semakin banyaknya merek mobil listrik yang hadir di Indonesia diharapkan akan juga menambah jumlah pabrik pembuatan mobil listrik di Indonesia. Karena kehadiran pabrik di Indonesia mampu meningkatkan perekonomian melalui pembukaan pabrik di Indonesia yang dapat menyumbang devisa sekaligus menambah lapangan pekerjaan.