Coffee Break
Bikin Cinematic Video dengan Samsung Galaxy S22 Ultra

Vlogger atau kreator konten video menjadi salah satu profesi yang digemari oleh banyak anak-anak muda, apalagi saat ini. Selain hobi, banyak pula yang menjadikan konten video sebagai lahan mencari rezeki. Namun, aktivitas vlogging kerap kali menghadirkan situasi yang cukup dilematis. Banyak para vlogger yang mulai enggan membawa kamera digital karena cukup merepotkan ketika harus ditenteng. Ironisnya, meski enggan menenteng kamera digital, tetapi masih banyak pula yang akhirnya terpaksa tetap menggunakannya disebabkan kualitas videonya yang memang lebih baik ketimbang smartphone. Nah, di sinilah Samsung jeli melihat peluang dengan menghadirkan Samsung Galaxy S22 Ultra yang sangat handal digunakan untuk perekaman video.
Samsung Galaxy S22 Ultra dibekali spesifikasi kamera berkualitas tinggi yang bisa dilihat dari empat kamera belakangnya yang tersusun atas lensa utama berkekuatan 108MP, lensa ultrawide 12MP dengan jangkauan sudut pandang hingga 120 derajat, dan dua lensa telefoto 10MP yang masing-masing dibekali kemampuan 3x dan 10x optical zoom. Sementara kamera depannya memiliki resolusi 40MP. Dengan keunggulan di sektor kameranya, maka Gadgetarian tidak perlu heran jika Samsung Galaxy S22 Ultra sanggup menghasilkan rekaman sekelas Cinematic Video.
Serius? Iya serius. Jadi, di balik total lima kameranya telah tertanam beragam fitur yang mampu menjadikan Samsung Galaxy S22 Ultra sanggup menghasilkan rekaman sekelas cinematic video sekaligus menghilangkan berbagai masalah yang umum menghinggapi kamera di smartphone. Dan salah satu masalah yang biasanya kerap mengganggu sewaktu merekam video di smartphone, yakni stabilisasi. Aktivitas merekam video itu ‘kan tidak melulu diam di tempat karena kerap kali Gadgetarian harus bergerak lincah mengikuti objeknya. Pergerakan itulah yang seringkali menjadi masalah pada kamera smartphone. Samsung sangat memahami hal tersebut dan untuk itulah Samsung membenamkan teknologi Super Steady System yang merupakan kombinasi antara Optical Image Stabilization (OIS) + Artificial Intelligence Video Digital Image Stabilization (AI VDIS).
Optical Image Stabilization (OIS) memiliki kemampuan 58% lebih luas dalam menangkap lebih banyak variasi arah datangnya cahaya. Sementara Artificial Intelligence Video Digital Image Stabilization (AI VDIS) memiliki kemampuan 4x jauh lebih cepat dalam menganalisis pergerakan smartphone dan juga kondisi Gadgetarian yang memegangnya, misalnya sewaktu tengah berjalan atau berlari. Alhasil, kamera pun mampu menghasilkan stabilisasi yang jauh lebih optimal sehingga ketika Gadgetarian tengah merekam objek yang bergerak maupun sewaktu Gadgetarian merekam sambil berjalan atau berlari, proses merekam pun menjadi lebih stabil, smooth, dan tentunya minim getaran. Hasilnya, rekaman video pun jauh lebih jernih, halus, dan tajam.
Bahkan, merekam di malam hari atau dalam kondisi low light pun tidak masalah berkat hadirnya Nightography. Jadi, Samsung membekali sistem kamera di Galaxy S22 Ultra dengan 2.4μm pixel sensor yang menjadi pixel sensor terbesar dari Samsung. Dengan pixel sensor tersebut, kamera mampu menyerap lebih banyak cahaya pada kondisi redup atau minim cahaya. Dukungan lensa Super Clear Glass turut menjadikan hasil rekaman video di malam hari atau low light lebih smooth dan jernih tanpa noise.
Samsung Galaxy S22 Ultra juga mampu mendeteksi hingga 10 orang dalam frame dengan fokus yang lebih cepat berkat disematkannya teknologi Multi Object Tracking. Kehebatan Multi Object Tracking-nya juga didukung dengan peningkatan pada Auto Frame Rate yang dapat menyesuaikan fps dan shutter speed terhadap kondisi cahaya sehingga Gagdetarian bisa memperoleh tingkat kecerahan dan detail yang lebih baik sewaktu merekam video dalam kondisi low light.
Masih ada pula dukungan dari sensor Laser AutoFocus (AF) dengan AI terbarukan untuk dapat menentukan fokus dengan lebih gesit dan tepat sasaran, teknologi Super Night Resolution yang mampu menjadikan kualitas video lebih jernih pada waktu perekaman di kondisi minim cahaya dengan cara menggabungkan berbagai frame agar resolusi yang didapatkan bisa lebih baik, teknologi Super HDR dengan pengembangan algoritma AI yang lebih cerdas dalam menganalisis tiap frame dan menghadirkan detail serta warna yang lebih jernih dan juga mampu mengoptimalkan kontras warna pada tiap-tiap titik terang dan gelap sehingga rekaman yang dihasilkan lebih realistis, dan teknologi 12-bit HDR yang mampu menggabungkan 64x data warna lebih banyak dari 10-bit HDR.
Bahkan, kondisi backlight sewaktu tengah merekam video tidak usah Gadgetarian khawatirkan karena teknologi ini mampu menggabungkan exposure tinggi dan rendah. Gadgetarian pun tetap dapat menghasilkan video dengan warna yang jelas dan terang meskipun proses merekamnya melawan sumber cahaya. Selain itu, Samsung Galaxy S22 Ultra pun sanggup merekam video hingga resolusi 8K, dan jika Gadgetarian ingin memiliki kendali penuh sewaktu merekam, Samsung menyediakan pro video mode. Ada pula Director’s Mode untuk beralih antara kamera belakang dan depan selama perekaman.
Nah, untuk Gadgetarian yang gemar membuat video bokeh, ada nih, Portrait Video. Jadi, efek bokeh yang semakin banyak digandrungi tersebut juga bisa Gadgetarian gunakan dan pamerkan lengkap dengan segala efek-efeknya yang kece, seperti color point, big circle, hingga glitch. Hasil video bokehnya, bisa langsung Gadgetarian posting di media sosial.
Kesimpulannya, jika Gadgetarian hendak mencari perangkat yang dapat diandalkan untuk membuat video dengan kualitas yang outstanding, langsung saja beli Samsung Galaxy S22 Ultra. Enggak usah pikir-pikir lagi.
