Coffee Break
Saatnya Produksi Film Secara Virtual

Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi lebih mudah termasuk di industri perfilman. Saat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai ini, pembuatan film menjadi terhambat karena menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Namun kehadiran teknologi tinggi dalam dunia digital membuat pembujatan film di tengah pandemi memungkinkan untuk dilakukan. Dengan teknologi canggih produksi film dapat dilakukan secara virtual tanpa harus mengumpulkan banyak orang karena proses shooting dilakukan secara bergantian bahkan di tempat berbeda.
Produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan. Dengan kemampuannya menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak perusahaan pembuat film. Contohnya, dengan menggunakan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final.
Pada masa pasca pandemi ini, produser film dengan budget terbatas sangat terbantu dengan produksi secara virtual dan pemanfaatan teknologi video game real time bisa menjadi solusinya. Produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan. Dengan kemampuannya menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dengan menggunakan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final.
Secara keseluruhan produksi film secara virtual berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang tak perlu selama berhari-hari dan pascaproduksi yang menghabiskan waktu berbulan-bulan. Pada dasarnya produksi virtual bukanlah hal baru karena sudah banyak dilakukan pada produksi film seperti serial Game of Thrones. Pada awalnya, produksi virtual digunakan dalam pra-visualisasi (previsualisation) untuk memastikan keselarasan antara visi kreatif dan teknis di seluruh departemen.
Unreal Engine dari Epic Games juga digunakan untuk memproyeksikan virtual environment yang kelihatan sangat nyata ke layar LED yang besar seperti pada The Mandalorian Season 1. Sehingga para aktor dan kru seperti tenggelam dalam semesta Star Wars sekaligus memberi sutradara visibilitas penuh dan kontrol kreatif atas sequence yang ditingkatkan secara digital saat pengambilan gambar di lokasi syuting.
