Connect with us

Coffee Break

Simak Tips Berikut Sebelum Membeli Smart TV

Published

on

Seiring langkah pemerintah mematikan siaran televisi (TV) analog untuk mengaktifkan secara penuh siaran TV digital, Gadgetarian mungkin bisa mempertimbangkan untuk “hijrah” ke smart TV jika perangkat televisi di rumah terimbas kebijakan ini.  Terlebih lagi, harga smart TV sekarang lebih variatif, dari yang ramah kantong sampai yang bikin kantong kering pun ada.

FYI, televisi digital tidak sama seperti livestreaming atau konten video di internet. Intinya adalah perubahan frekuensi, dengan frekuensi analog yang sebelumnya digunakan akan dialihkan ke frekuensi baru. Ini karena frekuensi 700 Mhz yang digunakan untuk siaran TV analog akan digunakan untuk layanan komunikasi broadband.

Kebanyakan smart TV sudah mendukung frekuensi digital yang akan diterapkan pemerintah, jadi Gadgetarian tak perlu memakai set top box DVB-T2 (digital video broadcasting-terrestrial second generation) untuk bisa menangkap siaran TV digital. Namun, dengan pilihan yang cukup banyak, kita mesti jeli dalam memilih smart TV yang sesuai kebutuhan dan keinginan agar uang yang dikeluarkan tak sia-sia.

Ada beberapa hal yang wajib Gadgetarian pertimbangkan saat akan membeli smart TV, berikut daftar dari TPlus Magz:

1. Sistem operasi

Meski mengusung nama smart TV, tidak semua televisi pintar memakai sistem operasi terbuka, seperti Android. Ada beberapa produk yang menggunakan sistem operasi tertutup racikan sang vendor, alhasil dukungan software untuk tidak sebanyak smart TV yang menggunakan OS terbuka. Bagi Gadgetarian yang ingin memasang aplikasi dengan bebas, ada baiknya memilih smart TV yang mengusung OS Android.

2. Konektivitas

Hal berikutnya yang mesti dipertimbangkan adalah fitur konektivitas. Idealnya, untuk kenyamanan sebaiknya smart TV memiliki port HDMI lebih dari satu, dengan begitu kita tidak perlu mengganti kabel setiap kali ingin menghubungkan perangkat. Fitur Bluetooth, WiFi, atau Miracast juga akan membuat smart TV semakin nyaman dihubungkan dengan berbagai perangkat pintar lainnya.

3. Resolusi layar

Isu ini menjadi salah satu senjata promosi para vendor dalam memasarkan produk TV mereka. Tapi jangan terjebak ya, tentukan saja kebutuhan Gadgetarian atau lakukan perbandingan kualitas resolusi layar untuk mendapatkan gambaran yang tepat. Saat ini, kebanyakan smart TV yang dipasarkan mengusung resolusi layar 1080p yang menerapkan 1920 piksel secara horizontal dengan 1080 piksel secara vertikal, resolusi 4K atau 2160p yang menerapkan 3840 piksel secara horizontal dan 2160 piksel secara vertika, serta 8K atau 4320p yang menerapkan 7680 piksel secara horizontal dan 4320 piksel secara vertikal.

4. Ukuran layar

Perihal ukuran layarnya juga kerap membuat kita bimbang saat memilih TV, inginnya sih beli televisi yang layarnya sebesar layar bioskop biar puas, tapi apalah daya isi rekening tidak mendukung. Tapi, ini bukan hanya masalah kocek ya Gadgetarian, ukuran layar juga terkait dengan ruangan di rumah kita. Untuk menentukan yang terbaik untuk ruang Anda, ada perhitungan sederhananya. Ukur jarak antara posisi favorit atau sofa Gadgetarian dengan layar TV dalam inci. Lalu, bagi angka itu dengan dua dan hasilnya adalah ukuran layar TV yang optimal.

5. Dukungan purnajual

Ini tidak boleh dianggap remeh. Selalu ada kemungkinan terburuk saat kita membeli produk elektronik dan ketika itu terjadi, masalah akan lebih mudah diselesaikan jika produk tersebut didukung layanan purna jual yang memadai. Kita bisa datang ke service center dan mengklaim garansi produk kita yang rusak. Jika itu tidak ada atau kurang memadai, siap-siap saja uang kita melayang tak berfaedah.

Nah selamat berburu Smart TV.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *