Connect with us

News

Microsoft Perkenalkan Bing Chat Enterprise

Published

on

Salah satu produk yang menarik dari Microsoft adalah Bing yang sudah diperkenalkan sejak beberapa tahun lalu dan terus diperbaiki.  Pada Februari lalu Microsoft menghadirkan Bing baru setelah mendengar dari banyak pelanggan korporatnya yang begitu bersemangat untuk memberdayakan organisasi mereka dengan tools baru AI yang ada pada Bing.  Namun mereka khawatir data perusahaan mereka tidak akan dilindungi.

Itulah sebabnya, Microsoft mengumumkan kehadiran Bing Chat Enterprise, yang memberikan suatu chat bertenaga AI untuk korporasi yang bekerja dengan perlindungan data komersial. Apa yang masuk–dan keluar–tetap terlindungi, memberikan pelanggan komersial akses terkelola untuk memperoleh jawaban yang lebih baik, mendapatkan efisiensi yang lebih besar, dan mengeksplor cara-cara baru untuk menjadi kreatif.

Bing Chat Enterprise akan mulai diluncurkan hari ini dalam pratinjau untuk organisasi berlisensi Microsoft 365 E5, E3, Business Premium, dan Business Standard tanpa biaya tambahan. Ke depannya, kami juga akan membuat Bing Chat Enterprise tersedia sebagai model subscription yang berdiri sendiri dengan harga $5 per pengguna, per bulan. Pelajari selengkapnya dan cari tahu cara memulai Bing Chat Enterprise.

Selain Bing Chat Enterprise, dalam acara Microsoft Inspire yang dimulai dengan Microsoft Partner of the Year Awards 2023, yang diumumkan pada akhir Juni, Microsoft juga memperkenalkan banyak hal baru. Diantaranya adalah mengumumkan harga Microsoft 365 Copilot,  memberdayakan penjual (sellers) dan agen layanan pelanggan (customer service) dengan AI,  Process Mining di Power Automate, perluasan ketersediaan Azure OpenAI dan masih banyak lagi.

Hal ini merupakan upaya Microsoft untuk menjadikan AI sebagai alat transformatif bagi para pelanggan dan mitranya yang terdiri dari 400.000 lebih mitra di seluruh dunia.  Beberapa waktu lalu Lucky Gani, Direktur Marketing dan Operasional Microsoft Indonesia, mengungkapkan, “Penting untuk digarisbawahi bahwa teknologi AI adalah copilot kita, bukan autopilot. Pilot yang memiliki kontrol dan tanggung jawab penuh atas final output serta keputusan dalam pekerjaan tetaplah manusia. Kita perlu mengecek kembali, memastikan kebenaran dan fakta, serta menyelaraskan masukan copilot berdasarkan pengetahuan dan penilaian kita. Itulah sebabnya, kita perlu mempelajari keterampilan baru untuk menggunakan AI, agar dapat memanfaatkan teknologi ini secara bertanggung jawab.”

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *