News
1,3 juta Serangan Siber Menyerang Indonesia Setiap Hari

Makin tingginya penggunaan internet di dunia memberikan gambaran bahwa jaringan internet dunia sudah semakin baik. Hal ini juga terjadi di Indonesia dengan terus meningkatnya penggunaan internet baik dari perorangan maupun perusahaan. Jaringan internet terutama broadband seperti 4G LTE di Indonesia sudah semakin merata, bahkan pemerintah melalui BAKTI sudah terus mengupayakan jaringan internet cepat ini masuk hingga ke pelosok.
Tingginya pemanfaatan internet memberikan dampak positif di segala bidang seperti pendidikan yang kini banyak melakukan pembelajaran jarak jauh. Namun makin canggihnya teknologi internet memunculkan banyak pula dampak negatif terutama dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti adanya serangan siber. Serangan siber di Indonesia sangat banyak terjadi dalam beberapa tahun ini dan makin sering terjadi belakangan ini.
Serangan siber yang terjadi pun bermacam-macam mulai dari pembobolan data pribadi hingga kejagahatan tingkat tinggi. Dalam Connex (Creating Innovation with Expert) Webinar ke-6 yang diadakan oleh Indosat Ooredoo Business, Anton Setiawan, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami serangan siber yang terus meningkat dari tahun 2018 hingga kini. Serangan yang dilakukan pun bermacam-macam seperti Phising, Hacking, Cryptojacking, Ransomeware dan juga Malware.
Data yang dirilis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan pada 2018 lalu Indonesia mendapatkan serangan siber sebanyak 232.447.974 kali. Pada 2019 serangan siber itu meningkat 290.381.283 kali dan pada 2020 meningkat cukup signifikan menjadi 495.337.202 kali. Ini berarti Indonesia mendapat serangan siber sebanyak sekira 1,3 juta kali serangan setiap hari, dan itu adalah serangan yang terpantau radar BSSN. Anton Setiawan juga mengungkapkan bahwa serangan yang terpantau BSSN hanya 16% hingga 20% dari serangan yang datang ke Indonesia.
Semua serangan siber yang terjadi di Indonesia berasal dari beberapa negara dan India merupakan negara asal serangan siber yang menyerang Indonesia disusul dari Indonesia sendiri. Meski demikian bukan berarti orang India atau orang Indonesia yang melakukan serangan hanya lokasinya berada di dua negara tersebut. Serangan dari Indonesia juga terungkap banyak dilakukan oleh warga asing, alasannya bahwa di Indonesia mereka bisa nyaman melakukan kejahatannya.
Karenanya sesuai dengan amanat undang-undang bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menangkat semua serangan tersebut, BSSN akan berusaha sekuat tenaga untuk menangkalnya. Namun Anton Setiawan mengungkapkan dibutuhkan kolaborasi yang baik dengan pihak swasta maupun komunitas untuk menangkal serangan ini. Karena menurutnya para hacker kini selalu selangkah lebih maju dalam hal melakukan serangannya.
