Connect with us

News

Mimpi Semua Wilayah Indonesia Memiliki Sinyal Seluler Bakal Jadi Nyata

Published

on

Pemerataan infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia terus digalakkan oleh pemerintah.  Infrastruktur telekomunikasi yang selama ini hanya fokus pada wilayah Indonesia bagian barat saja seperti di Jawa dan Sumatera membuat wilayah timur Indonesia tertinggal dalam hal infrastruktur telekomunikasi.  Jangankan internet cepat, hanya sekadar untuk bertelepon saja terkadang masyarakat di timur Indonesia seperti di NTT, Maluku dan juga Papua kesulitan, bahkan sering harus ke berjalan dulu ke wilayah tertentu yang memiliki sinyal seluler untuk bisa menelepon.

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya adalah karena faktor geografis yang membuat pihak operator seluler enggan membangun infrastruktur telekomunikasinya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) karena tidak menarik secara ekonomi.  Membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T akan memakan banyak biaya namun tidak memberikan keuntungan secara finansial karena penduduknya yang sedikit dan daya beli masyarakatnya rendah.  Belum lagi populasi penduduknya yang berpencar diantara pulau-pulau kecil dan pegunungan semakin membuat operator seluler tidak tertarik.

Namun kini pemerintah melalui BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi – Kominfo) berusaha untuk menghadirkan infrastruktur telekomunikasi di semua daerah 3T.  Pemerintah sendiri menargetkan semua wilayah yang tidak memiliki sinyal seluler kini harus memilikinya.  Bukan merupakan tugas yang ringan namun juga bukan mustahil hal tersebut dapat diwujudkan, karena semua tergantung kemauan terutama kemauan semua pemangku kepentingan.

Selama kurun waktu tahun 2021—2022 ini BAKTI menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan 7.904 BTS 4G di desa wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) untuk mempersempit kesenjangan tersebut dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN. Sebaran lokasi pembangunan terbagi dalam 5 paket yang terdiri atas 9 area, di mana mayoritas area berada di wilayah Papua dan Papua Barat.

Ada beberapa teknologi yang digunakan pada Infrastruktur yang terbangun diantaranya menggunakan teknologi fiber optic dan radio link, namun jika masih terkendala geografis maka disediakan link transmisi VSAT.  Metoda umum yang akan digunakan lewat pembangunan tower dan penyediaan PLTS sebagai sumber listrik off grid pada perangkat yang tersedia. Kombinasi teknologi satelit dan terestrial ini diharapkan dapat memenuhi target pembangunan yang telah ditentukan.

Pemerintah pusat, operator selular dan pemerintah daerah merupakan pihak yang harus bersinergi dengan tugas dan kewajibannya masing-masing. Pemerintah daerah bertugas untuk membantu dalam penyediaan lahan infrastruktur. BAKTI akan mengurus perizinan, pembiayaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasian BTS 4G. Sedangkan, pihak operator diharapkan memberi layanan yang terjangkau bagi masyarakat.  Bentuk kerjasama operasional (KSO) antara BAKTI dan operator selular mengurangi beban operator atas biaya operasional yang besar.

Jika sudah begini maka mimpi semua wilayah Indonesia memiliki sinyal seluler akan menjadi kenyataan.  Insya Allah

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *