News
Siapkah LinkAja Sebagai Penyedia Jasa Transaksi Keuangan Elektronik di SPBU Pertamina
Tingginya harga minyak dunia akibat perang di Rusia, membuat Indonesia yang angka impor minyaknya masih sangat tinggi terbebani keuangannya. Hal ini karena pemerintah harus menggelontorkan dana subsidi yang semakin besar terhadap BBM jenis Pertalite dan Solar bahkan Pertamax. Namun ternyata di lapangan banyak masyarakat yang menggunakan mobil pribadi mewah menggunakan BBM jenis Pertalite yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Agar subsidi yang diberikan pemerintah tepat sasaran, pemerintah membuat regulasi atau sistem agar BBM bersubsidi tepat sasaran salah satunya adalah. para pengguna bahan bakar solar dan pertalite bersubsidi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu untuk kemudian melakukan transaksi pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina. Agar manfaat subsidi tersebut kian dirasakan lebih banyak lagi penduduk Indonesia, kini cakupan wilayah wajib daftar tersebut telah diperluas hingga 50 kabupaten/kota di 27 propinsi.
Sebagai penyedia jasa transaksi keuangan elektronik yang sebagian sahamnya dimiliki Pertamina dan beberapa BUMN, LinkAja memfasilitasi akses pembayaran di aplikasi MyPertamina. Jika sudah memiliki akun LinkAja, Gadgetarian dapat langsung membuka aplikasi MyPertamina, lakukan registrasi lalu hubungkan akun LinkAja Gadgetarian di aplikasi MyPertamina. Setelah memasukkan kode PIN LinkAja, maka Gadgetarian akan menerima kode verifikasi melalui SMS pada nomor yang telah didaftarkan, dan Gadgetarian dapat secara praktis bertransaksi menggunakan MyPertamina secara cashless. Untuk pembayaran melalui LinkAja, para Gadgetarian tidak dikenakan biaya tambahan apapun.
Masalah kemudian muncul ketika banyak SPBU yang belum siap menerima pembayaran secara non tunai menggunakan LinkAja. Banyak SPBU yang enggan menggunakan layanan ini karena jaringan internet yang tidak stabil bahkan terputus. Sehingga sering kali banyak pelanggan LinkAja yang ditolak SPBU saat hendak melakukan pembayaran dengan LinkAja dan menyarankan menggunakan uang tunai. Redaksi TPLUS Magz juga sering mengalaminya ketika beberapa kali mencoba membeli BBM di SPBU Pertamina dan pembayarannya menggunakan LinkAja.
Hal ini sangatlah miris ketika pemerintah menggencarkan penggunaan uang elektronik sekaligus monitoring terhadap penggunaan BBM bersubsidi namun aplikasi dan SPBU masih belum siap. Sesungguhnya cara seperti ini dapat memonitor penggunaan BBM bersubsidi agar tepat sasaran, Namun sudah siapkah LinkAja?