Connect with us

Coffee Break

Buat Konten Simpel, Memotret dan Merekam Video Saat Malam Hari dengan Galaxy S22 5G dan S22+ 5G

Published

on

Galaxy S22 5G dan S22+ 5G hadir dengan berbagai inovasi canggih, salah satunya adalah fitur Nightography yang mendobrak standar kemampuan kamera ponsel pintar. Berbagai fitur dan teknologi baru yang melengkapi pro-grade camera di kedua perangkat itu, seperti Nightography Photo, Nightography Video, Cinematic Video, Super Clear Glass, hingga Adaptive Pixel, menjadikan Galaxy S22 5G dan S22+ 5G sebagai smartphone flagship yang benar-benar andal untuk membuat foto dan video terbaik di mana saja dan kapan saja, termasuk di kondisi cahaya yang sangat minim.

Memotret dalam gelap

Kamera Galaxy S22 5G dan S22+ 5G telah dibekali dengan fitur Nightography Photo yang memiliki kemampuan untuk menangkap cahaya di kondisi redup dengan lebih baik. Fitur ini ditopang dengan sensor piksel yang 23 persen lebih besar dibandingkan S21 5G dan S21+ 5G, teknologi Adaptive Pixel, serta wide aperture hingga F/1.8. Teknologi-teknologi tersebut membuat kedua perangkat ini bisa menangkap lebih banyak cahaya dengan warna yang lebih cerah.

Kemampuan kamera keduanya juga dilengkapi dengan teknologi pemrosesan gambar cerdas, termasuk mengurangi noise yang kerap muncul saat kondisi minim cahaya. Hadirnya teknologi Nona-Binning, yang didukung dengan Image Signal Processor (ISP) berbasis AI besutan Samsung, mampu menghadirkan resolusi gambar tertinggi untuk menghasilkan foto yang jernih, tajam, dan detail.

Merekam malam

Selain mampu memotret dalam gelap, Galaxy S22 5G dan S22+ 5G juga hadir dengan fitur Nightography Video yang memungkinkan Gadgetarian merekam video di kondisi low light. Nightography Video didukung oleh teknologi Auto Framerate yang mampu menyesuaikan fps dan shutter speed terhadap kondisi cahaya di sekitar.

Gadgetarian bisa mendapatkan tingkat kecerahan dan detail yang lebih baik pada video yang direkam dalam kondisi minim cahaya. Lalu ada pula teknologi Super Night Resolution yang mampu membuat video di kondisi gelap dengan kualitas gambar jernih dengan menggabungkan berbagai frame untuk mendapatkan resolusi yang lebih baik.

Galaxy S22 5G dan S22+ 5G juga mengusung teknologi Super HDR  dan prosesor 4nm yang mampu menjalankan algoritma AI untuk menciptakan hasil rekaman yang lebih realistis dengan mengoptimalkan kontras warna pada semua spot gelap dan terang. Algoritma AI ini juga mampu menganalisis tiap frame dan menciptakan detail dan warna yang lebih jernih dengan menyerap cahaya yang ditangkap kamera.

Tak ketinggalan, ada teknologi 12-bit HDR yang mampu menangani 64x data warna lebih banyak dari 10-bit HDR di generasi ponsel Galaxy sebelumnya. Jadi, warna rekaman yang dihasilkan bisa lebih vivid. Bahkan, backlight pun tidak akan mengganggu hasil video karena teknologi ini mampu menggabungkan dua exposure yang berbeda, yaitu exposure tinggi dan rendah, untuk menghasilkan gambar yang tetap terang  saat kita merekam berhadapan dengan sumber cahaya.

Stabilitas jadi prioritas

Teknologi stabilisasi kamera kian penting seiring berkembangnya fitur kamera. Galaxy S22 5G dan S22+ 5G juga memiliki teknologi Super Steady System yang mampu memungkinkan kita merekam video objek yang bergerak dengan lebih halus dan minim getaran.

Penstabil gambar di kedua ponsel juga ditunjang oleh teknologi Artificial Intelligence Video Digital Image Stabilization (AI VDIS) yang 4x lebih cepat dalam menganalisis pergerakan perangkat dan kondisi pengguna, misalnya ketika berjalan atau berlari. Dengan begitu, stabilisasi yang dihasilkan menjadi lebih optimal, memungkinkan pengguna menciptakan video yang stabil.

Selain itu, Optical Image Stabilization (OIS) yang 58 persen lebih luas untuk menangkap lebih banyak cahaya dari berbagai arah juga membuat hasil rekaman menjadi lebih jernih, termasuk pada malam hari.

Tak ketinggalan, dibenamkan pula teknologi Multi Object Tracking yang didukung auto frame rate yang lebih besar pada Galaxy S22 5G dan S22+ 5G. Teknologi ini mampu mendeteksi hingga 10 orang dalam frame dengan fokus yang lebih cepat dalam kondisi low-light. Hal tersebut juga didukung dengan teknologi AI yang  menggantikan sensor Laser AutoFocus (AF) untuk fokus yang lebih akurat.