Connect with us

News

XL Siapkan Jaringan Hadapi Libur Nataru

Published

on

Seperti halnya Idul Fitri, pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga akan terjadi lonjakan layanan seluler di beberapa wilayah Indonesia.  Hal ini karena banyaknya masyarakat yang mudik maupun berlibur ke beberapa tempat di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Guna menjaga kelancaran layanan seluler selama libur Nataru, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah menyiapkan jaringan telekomunikasi dan data selama masa liburan sepanjang kurang lebih dua pekan tersebut, persiapan jaringan meliputi antara lain peningkatan kapasitas hingga 2x dari hari normal.

XL Axiata melakukan optimisasi di area-area tujuan wisata dan sepanjang jalur transportasi darat di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga persiapan untuk melakukan rekayasa jaringan jika terjadi kepadatan trafik di suatu lokasi. Termasuk dalam persiapan ini adalah pengerahan sekitar 30 unit Mobile BTS (MBTS) di berbagai lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik.

Plt. Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa ( kiri ) bersama dengan Head Telco Service Operation XL Axiata, Hendrik ( kanan ) menunjukkan kondisi jaringan XL Axiata di seluruh Indonesia melalui papan monitor yang berada di pusat pemantauan kualitas jaringan layanan XL Axiata atau “Customer Experience and Service Operation Center (CE&SOC) yang berada di kantor pusat XL Axiata Jakarta. Selasa (10/12).

Plt. Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, “Persiapan khusus sudah kami lakukan sejak jauh-jauh hari. Kami sangat serius karena selain Lebaran, libur panjang akhir tahun dari mulai Natal hingga Tahun Baru adalah momen di mana trafik selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun lalu, trafik data meningkat sekitar 30% dibandingkan hari-hari biasa. Untuk liburan nanti, kami memprediksi akan terjadi kenaikan trafik sekitar 15% di layanan data, dengan layanan streaming video/musik, instant messenger, gim, dan media sosial akan mendominasi.”

Gede menambahkan, persiapan jaringan lainnya adalah berupa pengaturan trafik internet ke arah upstream arah Malaysia dan Australia menjadi 1,5x dan menggunakan 2 exchange Singapura dan Australia.