Connect with us

News

Smartfren Merapat Ke XL Axiata?

Published

on

Gonjang ganjing merger merebak kembali di induatri telekomunikasi seluler setelah Smartfren dikabarkan akan merger dengan XL Axiata.   Rumor merger Smartfren dan XL Axiata berhembus setelah beberapa waktu lalu Direktur Utama Smartfren Telecom Merza Fachis menyebut bahwa merger menjadi salah satu opsi yang baik.  Hal ini mengingat Smartfren merupakan operator seluler yang memiliki kapling (spektrum) yang paling kecil dibanding operator seluler lainnya.

Merza menganggap bahwa model pembagian spektrum dengan cara lelang hanya akan menguntungkan operator seluler yang besar saja sedangkan Smartfren yang memiliki pelanggan terkecil tak akan mendapatkan jatah spektrum yang lebih besar lagi.  Merger menjadi salah satu opsi yang baik untuk mengembangkan usaha Smartfren meskipun kedua pihak masih enggan untuk mengomentarinya.

CEO Smartfren, Andrijanto Muljono disela-sela launching produk Smartfren hari ini di kantor pusat Smartfren Jakarta mengungkapkan bahwa pihak Smartfren dan XL Axiata masih melakukan penjajakan sehingga masih belum bisa diungkapkan.  Andrijanto juga mengungkapkan bahwa terjadi atau tidaknya merger ini Smartfren akan tetap terus berjalan memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggannya.

Smartfren kini “seolah” menjadi operator terakhir yang belum melakukan merger setelah Indosat merger dengan Hutchison Tri serta XL Axiata yang mengakuisisi Axis.  Dengan demikian Smartfren menjadi operator seluler dengan jumlah pelanggan yang terkecil dengan jumlah pelanggan 38 juta hingga Q1 2023 lalu.  Kinerja keuangan Smartfren pun tidak begitu bagus bahkan beberapa tahun yang lalu seluelu merugi meski kini mulai membaik.  Sehingga opsi merger menjadi cara terbaik bagi Smartfren untuk mengembangkan usahanya.

Banyak yang memprediksi merger antara Smartfren dan XL Axiata tidak akan mudah seperti skema mergernya hingga masalah spektrum yang harus dikembalikan kepada negara.  Smartfren yang pada tahun 2022 membukukan keuntungan bersih untuk pertama kalinya sebesar Rp 1 Triliun ini sesungguhnya sempat dijodohkan dengan Indosat Ooredoo sebelum akhirnya Indosat merger dengan Hutchison Tri.  Apakah nasib Smartfren akan seperti Axis? Kita tunggu saja.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *