Connect with us

News

New Normal Untuk IT Dimulai Dari Open Source

Published

on

Beberapa waktu lalu Red Hat menyelenggarakan Red Hat Summit 2022.  Even tahunan Red Hat ini mengusung tema besar Towards an open hybrid cloud future.  Dalam Red Hat Summit 2022 ini terdapat banyak hal yang bisa di garis bawahi seperti perusahaan mengandalkan teknologi terutama berbasis open source dalam hal berinovasi. Hal ini membawa kita pada “new normal” yang untuk IT dimulai dari open source. New normal yang dibangun di atas software open source akan membantu organisasi menemukan talenta-talenta terbaik.

Di era yang serba digital ini Red Hat memandang Inovasi adalah sebuah kebutuhan bahkan sebuah keharusan.  Teknologi serta komunitas open source merupakan pihak yang mengakselerasi inovasi tersebut.  Sedangkan para pengembang adalah kunci teknologi dan inovasi open source.  

  • Kini aplikasi diharapkan dapat berjalan dan diperbarui kapanpun dibutuhkan di semua platform, baik di multiple public cloud, di data center ataupun di edge.  Sehingga pertanyaan yang dihadapi perusahaan bukanlah “Apakah kita harus mengadopsi pendekatan hybrid cloud?”, melainkan “Bagaimana kita bisa mendapatkan value terbaik dari pendekatan hybrid cloud computing ini”. Hybrid bukanlah pilihan, melainkan realitas.

Dibalik semua realitas tersebut maka kemanan merupakan sebuah keniscayaan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.  Semua inovasi, aplikasi dan konsistensi akan menjadi percuma jika tidak ada high level security di seluruh software stack kita.

  • Dalam beberapa tahun terakhir layanan cloud ternyata membantu mendorong pertumbuhan GDP di Indonesia.  Begitu juga konektivitas 5G, mendorong pengadopsian skenario-skenario bisnis yang baru. Artinya semakin besar peluang bagi open source untuk berkontribusi dan memberikan dampak dalam pengakselerasian ekonomi digital Indonesia.  Hal iniliah yang membuat besaran e-commerce market di Indonesia pada 2025 mendatang adalah US$40 milar.
  • New Normal ini membuat Red Hat berpeluang untuk berkontribusi sebagai the open hybrid cloud technology leader, yang memungkinkan inovasi terjadi di mana saja dengan pilihan yang luas dan fleksibel. Mengingat Open Hybrid cloud bukan konsep yang baru bagi Red Hat.
  • Red Hat Summit kali ini dihadiri oleh 58 customers APAC terpilih dan terdapat beberapa pengumuman besar untuk menjawab aspek new normal dan tantangan-tantangan yang dihadapi pelanggan.  Salah satunya adalah kehadiran Red Hat Enterprise Linux 9 sebagai epicenter dari inovasi Hybrid Cloud dan point tunggal untuk inovasi enterprise.  Selain itu, Red Hat juga mengumumkan penambahan solusi-solusi Red Hat yang tersedia di layanan cloud dan nantikan Red Hat OpenShift on AWS (ROSA) yang akan segera tersedia di Indonesia.

Salah satu perusahaan yang telah lama bekerjasama dengan Red Hat sejak 2018 adalah Bank Tabungan Pensiun Nasional, merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).  BTPN memilih Red Hat sebagai mitra teknologi yang akan membantu mereka mencapai misi dengan efisiensi dan inovasi dalam teknologi digital.

Joko Kurniawan, Digital Service Enablement Head, Bank BTPN mengungkapkan,  “implementasi Red Hat OpenShift Container Platform dan dibantu oleh Red Hat Consulting team dalam mencapai lingkungan DevOps yang agile,  memberikan hasil akselerasi dalam pengembangan aplikasi dan deployment process, penekanan biaya operasional dan juga mendapatkan keunggulan berkompetisi dalam new market digital banking dengan time to market yang lebih cepat.”